Lihat ke Halaman Asli

Erwin Alwazir

Karyawan Swasta

U-19 Bungkam Bonek, Bu Risma Hanya Senyum

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13932720711547837630

[caption id="attachment_324495" align="aligncenter" width="546" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]

Timnas U-19 berpesta pora ke gawang Persebaya U-21 plus tujuh pemain senior. Dihadapan puluhan ribu suporter Persebaya yang memenuhi gelora Bung Tomo Surabaya, timnas U-19 membuktikan tajinya dan membungkam tuan rumah dengan skor meyakinkan 4-2. Evan dimas menyumbangkan gol pertamanya setelah melesakan bola dari sisi kiri kotak pinalti yang tak mampu diantisipiasi kiper Persebaya Nurdi Hamsah. Persebaya membalas pada menit ke-17 melalui tandukan Rahman Lestahulu. Namun di menit ke-31, umpan tarik Ilham dieksekusi dengan baik oleh Muchlis Hadi. Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan babak pertama selesai.

Dibabak kedua, persebaya mulai bangkit. Di menit ke-63 Persebaya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol indah Novri Setiawan. Permainan semakain ketat dan terlihat jual beli serangan. Masuknya Maldini Pali menjadi petaka bagi Persebaya. Akselerasinya di kotak pinalti membuat lawan terpaksa menjatuhkannya hingga berujung pinalti. Evan Dimas yang bertindak selaku algojo sukses mengeksekusi bola tepat ke tengan gawang di menit ke-82. Di menit ke-88, lagi-lagi Maldini memberi umpan tarik pada Evas Dimas yang sukses menyarangkan bola ke sudut kiri gawang Nurdi Hamsah. Skor 4-2 bertahan hingga pertandingan usai untuk kemenangan timnas U-19.

Pertandingan Timnas U-19 kontra Persebaya U-21 plus tujuh pemain senior ini sebenarnya berlangsung sangat menarik. Sayangnya perilaku bonek selama pertandingan terlihat terlalu berlebihan. Tercatat lima kali wasit terpaksa menghentikan pertandingan mengingat suporter masih juga menyalahkan kembang api sehingga asap memenuhi lapangan. Apa yang dilakukan bonek untuk mendukung tim kesayangannya jelas menyalahi regulasi FIFA yang menginginkan setiap pertandingan steril dari laser atau kepulan asap. Selain menganggu kenyamanan penonton,   asap yang memenuhi lapangan dapat membahayakan pemain saat berlaga dan imbasnya saat pertandingan dihentikan pemain praktis kehilangan momentum.Cara mendukung yang tidak lagi menarik ini sduah sepantasnya dibuang jauh-jauh, tak hanya bagi Bonek tapi juga bagi semua suporter mana saja yang menonton laga secara langsung. Lain halnya bila menonton di rumah, silahkan nyalakan kembang api atau mercon sepuasnya, selama tidak menganggu tetangga sebelah rumah.

Menariknya, dalam laga ujicoba yang sarat gengsi tersebut walikota Surabaya, Bu Risma,  sangat antusias menyaksikan pertandingan untuk mendukung tim kesayangannya, Persebaya. Dilayar Kaca, ia sempat meloncat kegirangan saat timnya menciptakan gol kedua melalui Novri. Memang akhirnya ia tersenyum saja karena dari segi apa saja penampilan Persebaya malam itu sedikit kurang menjanjikan dari pada Timnas U-19. Selain masalah keterpaduan tim, berbagai masalah internal duo Persebaya yang belum tuntas sampai sekarang menjadi faktor bobolnya gawang Persebaya sampai empat gol. Beda dengan Tim Pra PON Jatim yang tampil nyaman sehingga mampu menahan Imbang Timnas U-19 dengan skor akhir 1-1.

Dengan kekalahan yang jangan dipandang remeh ini, sudah saatnya warga Surabaya berhitung ulang tentang kehadiran tim mereka dikancah sepak bola nasional dengan menyelesaikan setumpuk PR yang belum selesai. Malu dengan tim tetangga seperti Arema atau Persepam Madura yang tetap solid hingga hari ini.

Semua harus berpikir ulang. Mumpung walikotanya yang “gila” bola masih menjabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline