Lihat ke Halaman Asli

Erwin Dharmawan

Ajari saya cara menulis yang baik

Pangan Tercemar Formalin

Diperbarui: 12 Oktober 2016   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pangan identik dengan barang atau kebutuhan yang mudah rusak, sehingga diperlukan upaya khusus untuk mempertahankan kualitas pangan tersebut agar tidak mengalami perubahan baik kandungan gizi, tekstur, warna dan cita rasa.

Upaya tersesbut dilakukan oleh pelaku usaha, baik secara baik ataupun tidak baik.  Dengan cara baik, adalah apabila produsen/pedagang/pengecer memanfaatkan teknologi misalnya seperti pendingin, ataupun menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

Namun, dengan alasan kepraktisan dan daya tahan, serta biaya yang relatif murah, produsen/pedagang/pengecer menggunakan cara-cara tidak baik untuk mengawetkan makanan tersebut.  salah satunya adalah dengan menggunakan bahan kimia seperti formaldehide/formalin.

Seperti ditemukan pada pangan yang beredar di Kota Bontang, jenis ikan segar, daging segar dan hati ayam serta ayam segar telah tercemar formalin yang dijual oleh para pedagang, belum lagi sanisitasnya yang sangat rendah.

Akibatnya, dapat dirasakan oleh konsumen 5 atau 10 tahun kemudian, yaitu kanker, tumor dan menurunnya kekebalan tubuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline