Lihat ke Halaman Asli

Erwin Komara Mindarta

Mechanical Engineering Department, The Learning University

UM Berikan Pelatihan Spooring Bagi Guru SMK

Diperbarui: 3 November 2022   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UM Berikan Pelatihan Spooring Bagi Guru SMK

KAB. MALANG - Sertifikat kompetensi keahlian menjadi indikator guru vokasi tersebut ahli dalam sebuah bidang vokasi, namun tidak semua guru mendapatkan kesempatan mengikuti program / pelatihan untuk peningkatan penguasaan substansi keilmuan guru. Guru harus terus belajar dan meningkatkan keterampilan yang dimiliki, tak terkecuali guru SMK.

SMKS Brantas Karangkates merupakan salah satu dari 36 SMK Swasta di Kabupaten Malang, yang sama-sama mempunyai kompetensi keahlian (komkal) teknik kendaraan ringan (TKR), dan merupakan salah satu sekolah unggul di kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, yang terus-menerus memperbaiki mutu pendidikan dan pengajaran melalui pelatihan kompetensi kepada guru-gurunya, salah satunya adalah keterampilan mendiagnosis kerusakan spooring pada kendaraan.

Dalam menguasai keterampilan tersebut, materi spooring sangat kompleks. Cakupan materi pada kompetensi ini cukup luas dan rumit, maka diperlukan penataan kompetensi guru khususnya substansi keilmuan guru dalam menguasai keterampilan mendiagnosis kerusakan spooring secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Tim pelaksana pengabdian masyarakat dari program studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Drs. H. Sumarli, M.Pd, M.T. menjawab kebutuhan guru, khususnya guru teknik otomotif di SMKS Brantas Karangkates, dengan memberikan pelatihan penguasaan substansi keilmuan mendiagnosis kerusakan spooring, melalui program pengabdian kemitraan masyarakat internal UM 2022.

Tujuan utama pelatihan ini yaitu mentransfer pengetahuan terbaru terkait automotive advanced dan melatih keterampilan mendiagnosis kerusakan spooring sehingga terjadi peningkatan penguasaan substansi keilmuan guru di SMKS Brantas Karangkates. Tujuan lainnya adalah pengayaan materi yang dianggap kurang dan penyamaan persepsi tentang dasar otomotif serta pengayaan metode, media dan sumber belajar yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran guru dan siswa di SMK tersebut.

“Pelatihan ini sangat penting dan urgen dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan update bidang automotive advanced khususnya spooring bagi Guru SMK,” ungkap dosen yang akrab disapa Pak Marli itu.

Lebih lanjut Pak Marli yang juga menjabat sebagai Kaprodi ini memaparkan, pelatihan ini terselenggara secara teori dan praktik di SMKS Brantas Karangkates yang diikuti oleh peserta dari perwakilan SMK Swasta se Kabupaten Malang yakni, 20 orang guru secara terbatas sesuai protokol kesehatan (prokes).

Pak Marli menjelaskan, setelah peserta mengikuti pelatihan selama 40 jam, penguasaan substansi keilmuan mereka tentang spooring meningkat. Hal ini dibuktikan dengan data rekapan nilai tes teori dan unjuk kerja sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.

Dari penjelasan narasumber, guru mengetahui bagaimana mengajarkan teori dan praktik spooring ke siswa. “Semoga ke depannya dapat diadakan pelatihan serupa secara berkala bidang automotive advanced lainnya karena memberikan banyak manfaat,” tutupnya.

ANTUSIAS BELAJAR: Guru SMK praktik langsung mendiagnosis kerusakan spooring agar dapat mengajarkan kepada siswa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline