Lihat ke Halaman Asli

Nostalgia di Kampoeng Gallery

Diperbarui: 18 Desember 2023   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sejak viral di berbagai sosial media, saya sudah ingin sekali berkunjung kesini. Tetapi alasan klasik tidak ada temannya berakibat adanya penundaan.  Sampai akhirnya, Komunitas Traveller Kompasiana membuat acara Kotekasiana ke 14 Berkunjung ke Kampoeng Gallery. Wah, saya senang sekali dan langsung mendaftar untuk ikutan. Ternyata peminatnya lebih banyak dari kapasitas sehingga harus diundi. Beruntung saya terpilih.

Sekitar jam 10 lewat saya sudah bersiap-siap untuk berangkat. Saya menggunakan moda transportasi gojek dari rumah ke stasiun Palmerah dan dari sana naik commuter line menuju stasiun Kebayoran. Karena letaknya bersebelahan dengan stasiun Kebayoran.  Tetapi karena saya salah memilih pintu keluar, terpaksa saya jalannya agak memutar. Yah apa boleh buat, yang penting akhirnya saya sampai ke lokasi Kampoeng Gallery yang Ketika saya masuk langsung disambut oleh berbagai macam dekorasi meriah khas jaman dulu, aneka macam buku-buku, majalah jadul, tulisan-tulisan ala mading, kata Mutiara, pernak-pernik beraneka ragam, patung-patung, mesin jahit jadul, mesin ketik jadul, lukisan duh .... Pokoknya banyaaaak sekali benda-benda beraneka ragam.

dokpri

dokpri

dokpri

Menelusuri kafe ini menuju ke dalam terdapat berbagai koleksi kaset-kaset jaman dulu, kaset VCD jadul, CD, projector, piringan hitam, poster-poster, majalah musik dan beraneka macam gitar.

Karena acara belum dimulai, masih menunggu peserta lain datang, saya memesan estea dan es batu karena siang itu cuaca panas. Maklum karena kafe tidak ber ac, hanya memakai kipas angin membuat udara menjadi panas. Walaupun begitu sepertinya tidak menghalangi banyaknya pengunjung karena setelah dibuka jam 11 siang, pengunjung silih berganti datang. Kebanyakan anak-anak muda usia sekolah dan kuliah.

Walaupun kental dengan nuansa jaman dulu tahun 80 dan 90an, pengunjung yang datang kebanyakan anak muda, mereka tetap menyenangi nuansa jadul di kafe ini. Kalau malam pengunjung kebanyakan adalah pegawai yang baru pulang kerja yang menyempatkan untuk mampir sekedar menghibur hati yang sedang lara... eh salah.  Karena setiap hari senin malam di sini ada live musik. Selain itu ada acara-acara lain juga seperti diskusi dan teater. Pokoknya seru dan tidak membosankan.

Kembali ke aktivitas saya bersama Kotekasiana, sambil menunggu saya sempat bernostalgia membaca majalah Kawanku dan Gadis sambil minum estea. Sayang pilihan majalah jadulnya tidak terlalu banyak. Tidak ada majalah kesukaan saya Femina jadul atau majalah Mode.

Akhirnya acara dimulai dengan pidato penjelasan dari owner Kampoeng Gallery pak Ivan Moningka. Beliau mendirikan kafe ini tahun 2010 dengan nama Kampoeng Gallery untuk mengingatkan kita akan kampung halaman. Dimana saat pulang kampung kita akan bernostalgia dengan suasana jaman dulu. Beliau terinspirasi dengan sebuah kampung di kota Solo. Walaupun asal pak Ivan sendiri dari Manado. Beliau yang senang mengkoleksi benda-benda jadul memamerkan semua koleksinya di sini dan semakin bertambah dengan sumbangan dari pengunjung. Bahkan benda-benda di sini juga bisa dibeli dengan harga khusus jika ada yang menarik hati. Demikian juga dengan buku-buku yang ada, bisa dibeli dengan harga khusus. 

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline