Saya langsung menyambut dengan gembira ajakan teman saya tour guide Ira Lathief untuk ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana) yang mengadakan acara walking tour ke 3 museum yang berkaitan dengan rangkaian acara menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 77.
Tiga museum yang akan dikunjungi kali ini adalah Museum Gedung Joang 45 di Jl Menteng Raya, Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol dan yang terakhir adalah Monumen Proklamasi di jalan Proklamasi.
Saya sudah pernah berkunjung ke Gedung Joang tapi untuk dua tempat yang lainnya saya belum pernah, jadi kapan lagi ada kesempatan bisa datang ke sana bersama teman-teman blogger. Pasti lebih seru dibandingkan datang sendirian.
Jadilah pada suatu siang di hari Minggu yang panas terik, hari itu memang panas sekali, kita berkumpul di meeting point pertama di Gedung Joang 45.
1. Gedung Joang 45
Sepertinya sudah ada yang berubah dari waktu awal saya berkunjung ke musium ini. Sekarang di depan museum ada foto-foto pahlawan wanita asal Indonesia, hampir semua sudah familiar namanya kecuali satu, Opu Daeng Risadju. Tapi dari namanya saya tau beliau berasal dari Sulawesi Selatan dan ketika saya googling benar adanya bahwa beliau berasal dari Palopo.
Gedung Joang 45 ini awalnya adalah Hotel Schomper sesuai dengan nama pemiliknya orang Belanda bernama L.C Schomper, didirikan pada tahun 1939.
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang gedung ini menjadi markas pemuda-pemuda yang nantinya berperan dalam proses Indonesia menuju kemerdekaan.
Tokoh-tokoh pemuda tersebut diantaranya adalah Adam Malik,Sukarni, Haerul Saleh, Hanafi, Wikana, Nitimihardjo, Kartawiguna, SK Trimurti, Ahmad Subarjo, Djoharnur dan BM Diah. Wajah para tokoh pemuda tersebut diabadikan dalam patung lukisan wajah yang diletakkan di bagian depan gedung setelah pintu masuk.