Setelah direnovasi hampir satu tahun lamanya,akhirnya Stadion Utama Gelora Bung Karno diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2018 bersamaan dengan pertandingan sepak bola pertama yang dilaksanakan disana yaitu pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Islandia.
Yang saya ingat,2 hari setelah pertandingan itu, pada hari Selasa tgl 16 januari saya dan teh Indy lari di sana untuk pertama kalinya. We were happy back to GBK. Apalagi saat kami datang suasana masih sepi, masih jarang yang lari-larian. Beberapa lokasi masih dalam penyelesaian tetapi secara umum ring luar GBK sudah bisa dipakai lari.
Saat itu setelah lari saya dan teh Indy sibuk foto-foto karena pencahayaan GBK saat malam hari bagus sekali. Lampu berwarna merah menyelimuti dinding luar stadion bahkan beberapa saat berganti menjadi warna warni. (Jam saat lampu berubah warna saya sudah pulang, hiks L ) Perubahan lampu ini tidak dilakukan setiap hari, hanya saat tertentu saja. Saat ini beberapa tamu dari negara-negara peserta Asian Games sudah mulai berkunjung melihat kesiapan stadion.
Keberuntungan saya datang minggu lalu ketika diajak untuk masuk ke dalam Stadion Utama GBK, melihat ruangan-ruangan yang telah direnovasi dan yang pasti bisa foto-foto dong. Jadi walaupun pagi itu hujan gerimis mengguyur Jakarta, saya tetap semangat menuju Senayan. Excited!
Sekilas mengenai stadion utama Gelora Bung Karno pada awalnya dibagun pada tahun 1958 dan selesai tahun 1962, dan dibangun dalam rangka menyambut Asian Games 1962.
Saat ini setelah selesai renovasi kapasitas penonton yang sebelumnya bisa menampung 120.000 orang berubah menjadi 77.193 orang karena kursi telah berubah menjadi kursi single seat dan flip up. Berkurangnya kursi sejak tahun 1962 terdiri dari beberapa tahap. Tahun 1971 berkurang menjadi 110.000 kursi, tahun 1997 menjadi 100.800 kursi, tahun 2007 menjadi 88.083.
Berkurangnya kursi ini mengakomodir standard FIFA terbaru, dimana masalah kenyamanan, keselamatan atau evakuasi dan memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas.
Pada awalnya, pihak GBK menginginkan jumlah kursi lebih dari 80.000 supaya tidak kalah dari stadion Bukit Jalil, Malaysia. Tetapi karena memperhatikan kenyamanan dan evakuasi penonto, ada beberapa area yang tidak bisa dipasang kursi. FIFA menetapkan standar bahwa setelah pertandingan usai, waktu yang dibutuhkan untuk keluarnya penonton adalah maksimal 11 menit. Sebelum renovasi, waktu yang dibutuhkan adalah 14 menit, saat ini sudah bisa 9 menit.
Warna-warnanya adalah merah, putih dan abu-abu berselang seling karena mengikuti desain yang jika dilihat dari udara seperti peta wilayah Indonesia. Kursi telah melalui standar khusus jika ada evakuasi dan tidak mudah dipindahkan sehingga menghambat aksi vandalism. Keterlaluan deh kalo sampe ada yang merusak. Selain itu setiap kursi mampu menahan beban sampai 250 kg.
Sistem pencahayaan juga terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO. Tata suara SUGBK juga lebih baik dari sebelumnya membuat nyanyian lagu kebangsaan akan terdengar lebih memukau. Selain itu, lampu stadion ini juga akan mengalami redup ketika salah satu tim mencetak gol ataupun pada saat jeda istirahat. Bahkan untuk pencahayaan, lampu di GBK yang baru merupakan yang terbaik di dunia saat ini. Untuk system kelistrikan di GBK juga sudah menggunakan solar panel sehingga bisa menghemat listrik hingga 23% dan saat ini sedang dalam proses mendapatkan Green Certificate.
Untuk rumput yang digunakan pada lapangan sepak bola merupakan rumput terbaik jenis zoysia matrella, kelas satu standar FIFA dan dilengkapi alat penyiram rumput otomatis jenis Rain Gun dengan tembakan air sejauh 60 m. Selain itu dilengkapi dengan sistem drainase anti banjir (zero run-off), sehingga meskipun hujan, tidak akan ada genangan di lapangan. Kualitas rumput Stadion GBK juga telah mendapatkan sertifikasi internasional. Untuk rumput imitasi digunakan di Lapangan ABC untuk latihan atau pemanasan dan memakai kualitas rumput imitasi terbaik.
Nah, selanjutnya penjelasan akan saya tambahkan ketika kami, saya, teh Indy dan beberapa teman dari Rungrapher menjelajahi ruangan-ruangan yang ada di dalam gedung yang baru. Dengan dinding yang bercat putih lorong yang menuju ke stadion terlihat lebih luas dan bersih. Untuk menuju ke dalam kami menggunakan lift dan ditunjukkan pula system hydrolic canggih untuk membuka pintu tempat pemain masuk ke lapangan.