Lihat ke Halaman Asli

MA si Tukang Sate Ciptakan Rekor Muri

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14148121221299185781

Setelah kemarin ada Gayatri Wailissa, kini ada satu lagi anak muda yang tengah jadi sorotan masyarakat, yaitu MA. Bedanya, bila Gayatri membuat banyak orang kagum dengan kemampuan bahasa asingnya, MA justru sebaliknya. Ia membuat banyak orang mengelus dada karena perbuatannya di sosmed yang dinilai kelewat batas.

Sebagaimana diberitakan, Muhammad Arsad (MA) seorang tukang tusuk sate, mendadak terkenal setelah ia ditangkap Polisi atas ulahnya menghina Jokowi dan Megawati dengan mengedit wajah mereka dengan gambar yang tidak senonoh. Tentu saja perbuatan MA itu salah dan patut dihukum, karena membuat dan menyebarkan konten pornografi itu melanggar UU Pornografi dan UU ITE. Yang bikin saya heran, tindakan pelaku yang jelas-jelas menyebarkan pornografi itu masih aja ada yang ngotot membela dan bilang bahwa foto itu masih wajar. Lalu bagaimana jika ia atau anggota keluarganya yang diedit gambarnya seperti itu, trus disebarluaskan di media sosial. Apakah reaksinya masih akan tetap sama?    *Kata Cak Lontong,"MIKIRRR...!!!"

Alih-alih membuat bangga orang tuanya, kekreatifan MA tersebut justru membuat ibunya menderita. Bagaimana ia tak henti-hentinya memohon sambil menangis di hadapan wartawan, agar anaknya dimaafkan dan dibebaskan dari hukuman penjara. Kata Wapres JK sih, perbuatan MA itu pasti akan dimaafkan kok, tapi hukum ya harus tetap jalan terus. Dan saya setuju dengan pendapat beliau, karena dengan hukuman itulah, akan ada efek jera dari yang bersangkutan dan menjadi pembelajaran bagi yang lain. Intinya sih, hidup boleh miskin, tapi akhlak jangan ikut-ikutan miskin. *"SUPER SEKALI...!!!" kata Mario Teguh.

Dan kabar terakhirnya nih, si MA akhirnya menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Ia berjanji akan membuat bangga ibunya nanti jika penahanannya bisa ditangguhkan. Dan benar saja, setelah penangguhan penahanannya dikabulkan, MA berhasil membuat ibunya bangga dengan sebuah karya yang diciptakannya.

Bagaimana sang ibu gak bangga, mengetahui bahwa karya dari anaknya itu berhasil masuk rekor MURI sebagai tusuk sate terbesar di dunia. Dan kabar membanggakan tersebut membuat para wartawan langsung berbondong-bondong mendatangi rumahnya, ingin sekedar mengetahui bagaimana caranya MA bisa membuat karya mengagumkan tersebut.

Dengan mata berkaca-kaca, MA pun berkata, "Karyaku ini terinspirasi dari ruang tahanan...."

*

foto : tribunnews.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline