Lihat ke Halaman Asli

Ervin Yanuar

orang biasa

Virus Corona dan Fokus Bonus Demografi 2030-2040

Diperbarui: 27 Maret 2020   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia kini sedang dilanda wabah penyakit bernama COVID - 19 sehingga berdampak kepada aktivitas rakyat indonesia yang ingin melakukan kegiatan pendidikan,jual beli,dll menjadi terganggu. Kita semua mengetahui bahwa virus ini adalah virus bahaya dan tergolong cepat pernyebaranya. 

Namun hal ini tidak harus kita respon dengan ketakutan yang berlebihan karena dengan keadaan seperti ini seharusnya kita berserah diri kepada yang maha kuasa dan senantiasa  berusaha untuk menjaga kesehatan hanya sebatas itu dan tidak usah dilebih - lebihkan dan kasus virus ini harus kita manfaatkan untuk melakukan pembaharuan diri kita terutama untuk para pemuda. 

Kita harus ingat karna tahun 2030 mendatang Kementerian PPN/Bappenas pernah mengatakan kita akan menghadapi bonus demografi yang dimana penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). 

Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Mengingat akan hal ini tentunya nasib bangsa indonesia untuk peradaban yang maju ada dipundak para pemuda sekarang. Yang mana apabila kita tidak memanfaatkan waktu luang dengan diisi oleh hal - hal yang positif bisa membuat bangsa indonesia mengalami kemunduran.

- APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Pertama kita rakyat indonesia terutama bagi para pemuda jaga kesehatan karna kalian adalah penerus bangsa disaat seperti ini sibukan diri dengan perbanyak beribadah,membaca,olahraga secukupnya dan hal - hal positif  lainnya. Kita lawan virus ini bersama - sama untuk menyongsong peradaban indonesia menjadi peradaban terbaik di dunia.

kedua untuk pemerintah apabila keadaan sudah mulai membaik mulai fokus untuk peningkatan kualitas rakyat dengan memberikan pelayanan terbaik dalam segala aspek karna saat ini Indonesia menghadapi dua tantangan utama terkait ketenagakerjaan. 

Pertama, sekitar 63 persen tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan sekolah menengah pertama atau lebih rendah. Kondisi tersebut berdampak terhadap produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang relatif rendah. 

Kedua, pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan industri sehingga menyebabkan industri mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. 

Oleh karna itu fokus kita dalam aspek pendidikan maupun ketenagakerjaan yaitu pendidikan pertama yang harus diberikan yaitu kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,  akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana hal ini di ucapkan di UU no 20 th 2003 pasal 1 ayat 1 tentang pendidikan.

oleh karena itu disini saya ingin sampaikan kepada segenap rakyat Indonesia mari bersinergi melawan wabah yang sedang melanda ini dan jangan lupa persiapkan mulai dari sekarang diri kalian untuk kemajuan bangsa dan negara di masa yang akan datang dan saya juga ingin sampaikan kepada para pemuda ada seorang ulama mengatakan "jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline