Kalau kamu pengen paling hebat main basket, gitar, melukis, atau bidang yang lain. Tapi porsi latihanmu masih sama dengan yang lain, atau porsi latihanmu belum bikin orang kaget, atau kamu belum dianggap gila sama temanmu, kayaknya nyerah aja deh untuk "be at the top".
Iya penulis serius berkata seperti itu, saat kamu masih menghabiskan hari harimu sama seperti kebanyakan orang, ya logikanya, hidupmu bakal sama dengan kebanyakan orang. Untuk menjadi yang terbaik dan memiliki value, kamu harus menghabiskan hari harimu dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan orang.
Kamu butuh ngorbankan apa yang orang lain tidak korbankan. Kamu harus korbankan waktumu lebih banyak, kamu harus korbankan tenagamu, hatimu, pikiranmu, temanmu, kebahagiaanmu, percintaanmu untuk menjadi lebih baik daripada yang lain. Pernyataanku terlihat gila? Mari kita lihat kembali orang orang yang berada di "level" teratas dibidang mereka.
-Kobe Bryant
Kobe Bryant punya latihan rutin yang namanya 666 workout routine. 2 jam lari, 2 jam latihan basket, 2 jam angkat beban. Totalnya 6 jam per hari,6 kali seminggu, selama 6 bulan (off-season). Kobe Bryant selalu melatih skill basketnya dengan 700 sampai 1000 shoot setiap harinya (shoot yang tidak masuk tidak dihitung). Gimana?? That's insane right?
Baca juga : Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard VS LeBron James dan Anthony Davis
-Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo selalu mengatur pola makannya, banyak orang terheran heran dengan konsistensi Ronaldo dalam menjaga pola makannya. Ronaldo latihan 3 jam sehari, lima kali seminggu. Dan mungkin kamu tau seberapa gila kerja kerasnya Cristiano Ronaldo. Bahkan Tevez (pemain bola asal Argentina) pernah bercerita, " kalau kita latihan jam 9 pagi dan kamu dating jam 8 pagi, Cristiano Ronaldo sudah ada disana lebih dulu. Bahkan aku juga pernah tiba jam 6 pagi, dan dia sudah lebih dulu disana".
-Wolfgang Amadeus Mozart (komponis dan musisi)
Mozart menghabiskan berjam-jam untuk bekerja setiap hari, dia sangat disiplin dan tekun dalam latihan komposisi, bahkan dalam situasi keuangan dan kesehatan yang sulit. Bahkan ada satu kejadian dimana sehabis memimpin premier La Clemenza di Tito pada 6-September-1791, Mozart jatuh sakit dan pingsan di Praha.