Lihat ke Halaman Asli

Ervina Susan

IRT, penulis dan blogger.

Anggrek Lateks, Si Cantik yang Mirip Anggrek Asli

Diperbarui: 21 April 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: dokumen pribadi

Halo! Semua pencinta tanaman pasti semua sudah pernah melihat bunga artifisial yang beraneka macam, mulai dari bunga mawar sampai daun monstera yang sedang viral. Bunga artifisial ini terbuat dari berbagai bahan, baik kain maupun plastik. Salah satu yang menyerupai aslinya adalah yang berbahan lateks. Ketertarikan saya terhadap bunga berbahan lateks ini akan menjadi cerita kali ini.

Suatu hari, saya berada di lobi salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Saya paling suka memperhatikan interior lobi tiap tempat yang saya datangi, apalagi jika interiornya itu cantik dan dilengkapi dengan bangku atau sofa empuk yang nyaman dan pajangan mewah menawan. Mata saya terpana pada satu meja bundar besar yang berada di tengah lobi. Di atas meja bundar itu, duduk dengan cantiknya satu vas porselen putih dengan untaian bunga anggrek berwarna jingga menyerupai payung. Cantik sekali. Dengan penuh rasa penasaran, saya menghampiri dan menyentuhnya. Ternyata, bunga anggreknya palsu atau artifisial. Namun, betapa mirip dengan aslinya.

Di hari yang berbeda, ketika saya menginap di salah satu hotel di Balikpapan, Kalimantan Timur. Di sana, saya melihat bunga anggrek artifisial lain yang menghiasi interior lobi hotel dengan anggunnya.

Si anggrek artifisial terus menari-nari dalam pikiran saya. Betapa cantiknya jika saya memajangnya di ruang tamu atau sudut ruangan favorit saya. Wujudnya yang mirip sekali dengan anggrek asli membuat tampilannya lebih wah dibandingkan bunga artifisial lain.

Di sela-sela waktu luang, saya pun mencari informasi tentang anggrek artifisial ini. Ketika berkunjung ke salah satu toko perlengkapan ternama, saya melihat ada beberapa rangkaian anggrek artifisial dijual di sana. Namun, bahan anggreknya ternyata berbeda. Kebanyakan berbahan kain atau plastik. Anggrek yang saya cari berbahan lateks. Teksturnya lembut seperti karet sehingga bentuknya mirip dengan tanaman aslinya. Toko itu ternyata menjualnya dalam bentuk tangkai yang belum dirangkai dengan harga per tangkai yang cukup mahal. Pantas saja, tidak banyak toko yang menjualnya. Jika kita merangkainya sendiri, tentu butuh uang banyak. Jika dijual dalam bentuk jadi, harganya pasti mahal dan hanya kalangan tertentu yang menjualnya. Sekarang, saya tahu. Anggrek-anggrek artifisial yang saya temui pasti dibuat berdasarkan pesanan sehingga berbeda-beda.

Akhirnya, saya berinisiatif untuk merangkainya sendiri. Walaupun saya akan mengeluarkan uang yang cukup banyak, uang itu lebih sedikit dibanding jika saya membeli yang siap pajang. Perburuan anggrek lateks pun dimulai. Saya menemukan beberapa penjual anggrek lateks di toko belanja daring, kemudian membelinya dari mereka. Agar terlihat mewah, saya memilih vas keramik sebagai tempat duduk anggrek saya nantinya. Saya belajar merangkainya dari tutorial yang ada di kanal YouTube. Ada kebanggaan luar biasa setiap kali saya berhasil merangkai satu vas anggrek lateks.

Beberapa rangkaian anggrek lateks buah karya otodidak berhasil menghiasi sudut rumah dan ruang tamu saya. Banyak orang yang senang melihatnya. Orang-orang yang bertandang ke rumah, selalu mengira anggrek asli.

Ada beberapa yang memesan untuk dibuatkan dan dengan senang hati saya kerjakan. Anggrek lateks ini unik karena tidak membutuhkan perawatan khusus layaknya tanaman anggrek asli. Namun, keindahan bunganya bisa setiap saat dinikmati. Inilah yang menjadi alasan saya belajar merangkai anggrek lateks. Saya tahu diri. Saya belum tentu bisa merawat anggrek asli secantik ini.

Menjelang idul fitri adalah waktu yang pas untuk menata rumah secantik mungkin. Apakah sahabat kompasianer ingin mencoba mempercantik interior rumah dengan rangkaian anggrek lateks? Rangkaian anggrek lateks yang mewah akan memberikan warna baru di ruangan favorit sahabat kompasianer.

Selamat mencoba!

(Ed.Saheeda)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline