Lihat ke Halaman Asli

Ervina Naomi

Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Sosiologi

Dramaturgy: Front Stage, Back Stage, and Off Stage

Diperbarui: 15 Oktober 2022   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang terlintas dibenak kalian ketika membaca teori mengenai dramaturgi? Terbayang mengenai drama musikal yang ada disebuah pertunjukan? Terbayang langsung akan tokohnya yaitu Erving Goffman? Atau langsung mempertanyakan kaitan sebuah teori dramaturgi dengan ilmu sosiologi?. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda perlu membaca dengan seksama artikel berikut

Siapakah Erving Goffman?

Salah satu sosiolog terkemuka yaitu Erving Goffman, lahir di Meanville, Alberta, Kanada pada tanggal 11 Juni 1922. Anak dari kedua pasangan Max dan Anne Goffman. Beliau tertarik dengan ilmu sosiologi setelah bertemu dengan sosiolog termasyhur di Amerika Utara, yaitu Dennis Wrong. Pertemuan tersebut mampu membuat Goffman mendaftarkan diri ke Universitas Toronto kemudian Goffman menempuh pendidikan S-2 dan S-3 nya di Universitas Chicago. 

Asumsi - Asumsi Dasar Erving Goffman

Terdapat beberapa asumsi - asumsi dasar Goffman terhadap teori dramaturgi ini, yakni beliau tidak terlalu menekankan pada segi struktur sosial yang ada, melainkan pada interaksi bersama yang terjadi secara langsung. Goffman berpendapat bahwa interaksi secara langsung itu dibatasi sebagai individu saling mempengaruhi tindakan-tindakan mereka satu sama lain ketika berhadapan secara fisik. Berikut asumi-asumsi yang dijabarkan :

  • Pusat interaksi merupakan sumber informasi atau gambaran mengenai timbal balik

  • Ketika interaksi berlangsung, para aktor memunculkan pengaruh dari pemain-pemain lain dengan cara tertentu

  • Tiap individu menciptakan perilaku depan atau tindakan yang secara teratur digunakan dalam kebiasaan umum dan khusus. Bentuk depan ini mendapat pengaruh dari latar belakang mereka.

  • Perilaku depan ini dilembagakan, khususnya merujuk pada peran-peran yang telah dibangun dengan baik

  • Pelaku depan membangun kesan dramatisasi dan idealisasi

  • Perilaku interaksi tidak dapat dipisahkan dari peran tingkah laku yang saling berhubungan dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline