Lihat ke Halaman Asli

Ervina Magdaulih

working girl > wife > mom > working wife and mom

Mamak-mamak Dunia Nyata

Diperbarui: 4 September 2019   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hellooow dunia koneksi internet, semoga bisa menghubungkan mamak dengan para mamak di luar sana dengan semua cerita tentang hidup mamak sebagai orangtua, istri, pekerja dan pemburu diskon. Hahaha. Pertama tama, mamak mau kenalan dulu sama semua mamak di dunia perumahtanggaan dan perkantoran.

Kenalkan, mamak adalah ibu satu anak yang rangkap jabatan sebagai pegawai kantoran alias karyawan. Kebutuhan hidup dan cita cita yang sedang dibangun tinggi membuat mamak menikmati posisi rangkap jabatan ini sebagai berkah mamak solehah.

Mamak punya satu anak perempuan yang sekarang umurnya setahun dua minggu. Sehari-hari mamak kerja, senin sampai jumat ngantor, berangkat pagi pulang sore. Syukurnya saat ini kantor mamak gak terlalu jauh dari rumah, jadi mamak bisa pulang ke rumah pas jam istirahat sekedar untuk elus-elus pipi si kecil dan bersihin pup-nya. 

Entah kenapa, doi sekarang suka banget pup di saat bersama mamak. Jadilah akhirnya sebelum makan siang, mamak memandangi dan menjamah pup dulu.

Mau bilang nikmat? Balik ke masing-masing ya, Mak. Itu baru sepenggal cerita siang, yaa Mak. Belum masuk cerita balik kerja dan kerempongan pagi. Gak usah dijabarkan panjang lebar pasti semua mamak di sini paham, karena gak semua kita terlahir dengan nasib Nia Ramadhani, ya kan Mak?

Sehari harinya si kecil mamak tinggalkan sama pengasuh. Si tante pengasuh ini datang pagi pulang sore. Siang pas mamak istirahat, tante pengasuh juga pulang untuk istirahat, jadi mamak ada kesempatan untuk gigit gigit pipi si kecil. Capek? Yes. Bohong kalau bilang enggak.

Tapi, itulah kodrat kita, jadi istri dan ibu adalah peran utama kita setelah menikah, jika kita dapat kesempatan untuk tetap berkarir, maka itu adalah pekerjaan sampingan yang harus kita syukuri dan jalani tanpa mengurangi peran kita sebagai istri dan ibu. 

Anak kenapa dititip sama pengasuh, Mak? Kenapa gak sama keluarga aja? Nah, ini jawabannya simple, mamak merantau jauh dari keluarga. Tapi walaupun mamak merantau jauh dari kelurga, mamak sangat bersyukur karena saat ini mamak dan suami bisa sama sama bekerja tanpa harus long distance marriage. Resikonya? Salah satunya yaa itu, mamak harus percayakan anak di tangan pengasuh selama mamak kerja.

Untuk perkenalan awal ini, mamak cuma mau bilang semangat yah untuk semua mamak in the world, semua mamak pejuang asi dan pejuang gaji, termasuk semua mamak yang jadi pejuang asi tanpa gaji, you are so awesome, Mak.

Gak banyak orang yang tetap bisa mengambil perannya sebagai istri dan ibu di saat ia sedang memegang karir, dan tidak banyak juga orang yang siap dengan resiko melepas karir dari genggaman atau tidak memulai karir sama sekali demi menjalankan peran seutuhnya jadi istri dan ibu. Semua kita ada pada kondisi saat ini adalah karena pilihan kita yang luar biasa.

Enjoy your role, Mak. Agar tetap jadi mamak bahagia, jangan lupa banyak bersyukur dan makan. Karena lupa bersyukur bakal bikin kita kehilangan cara bahagia, sementara lupa makan akan bikin kita kehilangan cara menikmati hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline