Lihat ke Halaman Asli

Ervina Damayanti

Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Mengungkap Persepsi Milenial di Balik Keindahan Destinasi Wisata di Pulau Dewata

Diperbarui: 3 Desember 2023   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi/Mahasiswa Industri Pariwisata)

Bali atau biasa disebut juga dengan Pulau Dewata ini sangat terkenal, tidak hanya di kalangan wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang memesona setiap orang yang berkunjung. Salah satu destinasi wisata yang terkenal di Bali yaitu Desa Penglipuran. Desa Penglipuran ini memberikan pengalaman unik dalam mengeksplorasi kehidupan tradisional dari masyarakat Bali. Desa ini terkenal dengan keindahan arsitektur dan tata ruangnya yang terjaga dengan baik sesuai dengan adat istiadat yang berlaku disana. Bahkan, Desa Penglipuran menjadi salah satu contoh kearifan lokal di Indonesia yang masih terjaga hingga saat ini. Melalui kearifan lokal tersebut, banyak wisatawan yang tertarik untuk melihatnya secara langsung. Wisatawan yang datang ke Desa Penglipuran pun beragam, mulai dari kaum milenial hingga generasi X. Kami sebagai mahasiswa Industri Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia yang termasuk kedalam akademisi ingin mengetahui bagaimana persepsi generasi milenial terhadap daya tarik destinasi wisata khususnya di Desa Penglipuran. 

(Dok. Pribadi/Mahasiswa Industri Pariwisata)

Melalui keingintahuan itulah kami melakukan research terhadap beberapa wisatawan milenial yang melancong ke Desa Penglipuran. Kami menemukan bahwa mayoritas wisatawan domestik yang datang ke Desa Penglipuran berasal Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Sedangkan, mayoritas wisatawan mancanegara yang datang ke Desa Penglipuran berasal dari negara Turki. Artinya, Desa Penglipuran ini sudah dikenal baik secara lokal, nasional, maupun mancanegara. Wisatawan pun mengunjungi Desa Penglipuran pada kesempatan pertamanya, artinya ini kali pertama mereka menginjakan kaki dan berlibur di Pulau Dewata. Wisatawan milenial yang mengunjungi Desa Penglipuran lebih suka berpergian secara berkelompok daripada berpergian sendiri (Solo Trip) karena mereka menganggap bahwa liburan itu lebih seru jika dilakukan berkelompok baik bersama keluarga ataupun sahabat. Mereka juga menganggap bahwa berpergian bersama jauh lebih menyenangkan dan memberikan pengalaman yang lebih berharga. Persepsi generasi milenial pun dilihat dari sejauh mana destinasi wisata memberikan kesan yang baik dalam liburan mereka. Dalam pandangan mereka, destinasi wisata harus memiliki beberapa komponen diantaranya: 

* Adanya sistem keamanan yang baik di destinasi wisata agar wisatawan merasa aman. 

* Fasilitas kesehatan yang memadai seperti memiliki kotak P3K dan dekat dengan rumah sakit ataupun klinik kesehatan dengan tenaga medis yang berkualitas. 

* Akses informasi yang memadai dan ramah pengguna. 

* Infrastruktur yang memadai termasuk jalanan yang baik, bangunan yang terawat dan utilitas umum seperti air bersih dan listrik. 

* Destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan yang indah serta memberikan kedamaian dan ketenangan. 

* Akomodasi yang nyaman. 

* Memiliki makanan khas yang otentik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline