Lihat ke Halaman Asli

Seorang Sopir Taksi yang Memotivasi

Diperbarui: 9 Februari 2019   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Mardiah

Jalanan surabaya yang terasa membingungkan, pada pertama kalinya saya ke surabaya dengan seorang teman saya.  Kita turun dari sebuah angkot berwarna hijau. Kata bapak sopir angkot tadi kita disuruh naik angkot warna kuning untuk sampai ke gebang lor. Cuaca yang sangat panas. Mencari angkot yang tak kunjung muncul batang hidungnya. 

Kita pun duduk di depan bangunan. Entahlah ini bangunan apa. Sambil menunggu kedatangan angkot berwarna kuning. Terasa sangat lama. Akhirnya kita pun mencari paketan data terlebih dahulu. Karena saya terbiasa bergantung pada wifi pondok. Jadi keluar tidak punya koneksi jaringan internet. Sedangkan saya membutuhkannya.

Kita berjalan seiring jalan yang berkelok-kelok. Sambil menengok kanan kiri barangkali ada konter yang buka. Tak lama kemudian datanglah sebuah taksi. Taksi tersebut menghampiri kita. Kita pun tanpa berpikir panjang. 

Si likha pun menawarkan apakah naik taksi saja. Saya pun iya iya saja. Akhirnya si likha menanyakan berapa ongkosnya kalau sampai ke gebang lor. Alhasil kitapun sudah berada di dalam mobil taksi itu. Pak sopir taksi itu menanyakan beberapa hal. Diantaranya berikut percakapan kami.

Pak sopir : Dari mana nak?
Saya : Dukun pak
Pak sopir : ohh.. tetangga desa nak berarti
Saya : loh memangnya bapak saking pundi?
Pak sopir : Bungah nak
Saya : oooohh..
Sempat terdiam sejenak. Pak sopir itu pun memulai perbincangan.
Pak sopir : mau kuliah di ITS nak?
Saya : enggeh pak
Pak sopir : mau jalur apa nak?
Likha : SBMPTN pak
Pak sopir : ohh.. anak bapak juga alumni ITS nak. Bapak punya anak 3. Yang putri alumni UPN Veteran Jawa Timur jurusan Teknik Sipil, sekarang kerja di Batu Bara. Yang putra bernama Raja itu alumni ITS jurusan Teknik Informatika, Sebelum lulus sudah direkrut oleh perusahaan indosat nak. Sekarang pascasarjana di unair nak. Yang satunya putra lagi masih SMA maunya ke ITS juga nak.
Saya : ohhhh...
Pak sopir : Kamu mau masuk jurusan apa nak?
Saya : Desain Komunikasi Visual pak.
Pak sopir : Dasarnya apa nak sehingga kamu berkeinginan masuk ITS dengan jurusan tersebut?
Saya pun cubit-cubitan sama likha. Karena terheran sama bapak ini.
Saya : Pengen aja pak. Soalnya udah seneng sama mendesain-mendesain gitu.
Pak sopir : Semoga keterima di ITS nak. Harus semangat. Harus kerja keras. Dan jangan lupa sholat fardhu dan sholat malam nak. Jangan lupakan itu.
Dalam hati saya "Masya Allah.."
Saya : Enggeh pak. Enggeh..
Pak sopir : Bapak hanya bisa ngasih masukan. Beruntungnya kita dipertemukan nak. Sehingga bapak bisa ngasih motivasi ke kalian.
Saya : Enggeh pak. Alhamdulillah..
Pak sopir : Bapak ngasih saran bermanfaat ndak nak buat kalian?
Kita : Sangat bermanfaat pak. Terima kasih pak.
Pak sopir : Alhamdulillah.. kalau mau naik taksi. Kamu tawar tawar dlu ya nak. Kasian nanti kamu kalau ndak tau. Dan tetap hati-hati.
Kita : Enggeh pak. Terima kasih sekali lagi.
Pak sopir : Saya doakan semoga keterima di ITS nak. Dan sukses. Kalau ada kegiatan yang bermanfaat di kampus itu ikuti aja nak. Karena itu akan mengembangkan potensi diri kamu.
Kita : Insyaa Allah pak..

Tidak terasa kita sudah sampai di gebang lor. Kitapun membayar ongkos taksi tersebut dan bapak itu pun mengucapkan salam. Kita pun mengucapkan salam.
Entahlah serasa is magic. Karena beruntungnya kita dikelilingi orang yang memotivasi kita. Disaat ada pula yang membuat down kita untuk menggapai cita-cita kita.

Pesan yang bisa diambil hari ini adalah: Jangan bersedih, jangan putus asa dalam menggapai cita-citamu. Kadang ada pula yang membuat down semangat kita. Tetapi ingatlah ada banyak orang yang ingin melihat kita sukses dengan cerita yang memotivasi banyak orang. 

Dan jangan pernah lupa berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kebaikannya kepadamu. Walaupun sekecil apapun kebaikan itu. Karena ucapan terima kasihlah yang membuat diri kita sendiri bangga terhadap mereka. Terus semangat. Dan jangan menyerah dalam keadaan badai yang menerjang.

- Ervina Cahyanti -




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline