Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Identitas Gender Anak Usia Dini

Diperbarui: 4 Oktober 2021   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum membaca artikel ini, sebelumnya temen temen sudah pada tau belum apa itu identitas gender?

Identitas gender seorang manusia bisa selaras dengan seksnya yang ditunjuk pada saat lahir atau malah sepenuhnya berbeda. Nah, orang tua sebagai figur yang lekat dalam keluarga memiliki peranan yang penting dalam perkembangan identitas anak. Menjadi teman untuk anaknya, bahkan sebagai pencari nafkah untuk anaknya. 

Identitas gender merupakan proses seseorang mengerjakan klarifikasi terhadap dirinya sendiri sebagai wanita atau sebagai laki laki. Identitas gender adalah suatu keyakinan diri secara fisik maupun sosial budaya wanita atau laki laki. 

Supaya seorang anak bisa mempunyai identitas gender yang baik, maka dari itu ia butuh ditanamkan tentang nilai nilai, tuntunan, norma norma, dan lain sebagainya tentang jenis kelaminnya dan dilatih supaya bisa berperan dan bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya. 

Teori pembentukan identitas gender pada anak :

1. Teori kognitif : perkembangan jenis kelamin dibentuk dengan kemampuan kognitif anak, karakteristik personal lainnya. 

2. Teori environmental : perkembangan jenis kelamin berkedok pada teori pembelajaran. Elemen yang sangat dibutuhkan dalam teori pembelajaran adalah stimulus, respons kepada stimulus, perilaku kepada stimulus tersebut. 

3. Teori psikoanalitik : perkembangan jenis kelamin anak ditentukan pada fase kalik. 

Stereotip Gender

Stereotip gender merupakan hal hal yang bersifat umum yang menjelaskan pandangan dan keyakinan mengenai laki laki dan perempuan. Stereotip juga mencakup asumsi asumsi budaya yang bekerja sebagai harapan, supaya laki laki dan perempuan menglihatkan karakteristik tertentu yang padu dengan jenis kelaminnya. 

Stereotip gender mencakup informasi mengenai penampilan fisik, minat, sikap, kepribadian, pekerjaan. Stereotip juga merupakan standar yang berlaku untuk individu supaya dapat mengembangkan identitas gendernya yang padu dengan jenis kelaminnya. Hal ini mencakup bagaimana cara individu berprilaku, berpenampilan, berbicara, serta bagaimana cara individu untuk mengutarakan perasaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline