Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Informasi, Komunikasi dan Administrasi Publik dan Bisnis

Diperbarui: 21 April 2016   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Keterkaitan administrasi publik dan administrasi bisnis terutama dapat dijelaskan dari adanya kritik yang tajam terhadab kinerja sektor publik. Kritik terhadap kinerja organisasi publik yang lamban, tidak responsif, dan tidak efisien itu sendiri barang kali bukan sesuatu yang baru. Di negara-negara barat pun, dimana konsep birokrasi modern pertama kali dicetuskan, juga terdapat kecendrungan sinisme atau sikap antipatih bila seseorang mendengar kata “birokrasi” atau “birokrat”. Terbayang oleh mereka deretan meja dan dokumen yang bertumpuk serta perilaku yang dingin, dan kurang bersahabat dari orang-orang yang diosana.

Menyimpulkan dari sebab-sebab inefisiensi organisasi publik adalah.
1. Tidak ada kompetitif produsen: pelayanan yang di berikan oleh badan-badan pemerintah umumnya adalah bersifat monopoli. Sebagai contoh, tidak ada organisasi suwasta yang diperbolehkan mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan (IMB), sertifikat tanah, dan lain sebagainya yang dikeluarkan badan pemerintah.
2. Kontrol anggaran yang kurang ketat: badan-badan pemerintah yang umumnya tidak memiliki sistem anggaran dengan batas-batas yang tegas sebagaimana perusahaan swasta, sehingga aktivitas-aktivitas yang dilakukan sering kali tidak efisien.
3. Ukuran-ukuran kinerja yang tidak jelas: tidak lebih dari 20 persen badan pemerintah yang menerapkan badan perhitungan unit-kost atau estimasi yang bersifat kuantitatif dalam pengukuran kinerjanya; sisanya menggunakan pendekatan kualitatif dan dekripsi verbal.
4. Sistem insentif yang lemah: dalam birokrasi pemerintahan umumnya hubungan antara ukuran kinerja dan insentif yang di terima tidak di kaitkan secara jelas, sehingga dorongan untuk memperbaiki kinerja pada menejer-menejer organisasi publik lebih rendah dari pada didalam organisasi priovat.
5. Tidak ada batasan jumlah pegawai administrratif: gejala pembengkakan administrasi merupakan hal yang umum dan bersifat universal pada setiap biograsi. Hal ini terjadi karena kalangan birokrat umumnya cenderung menambah lapisan hierarki organisasi sehingga terus membesar dan menimbulkan biaya yang makin meningkat.
6. Kekurangan pemimpin yang dinamis: amat jarang di temui pada badan-badan pemerintahan kepemimpinan yang menganut nilai-nilai demokratis, serta mengedepankan desentralisasi, pembelajaran individual, maupun pembelajaran organisasional, dan perbaikan kualitas produk pelayanan secara terus menerus.

Sebagaimana dapat dicermati, kelemahan-kelemahan administrasi publik secara eksplisit maupun mplisit selalu dirumuskan melalui suatu perbandingan dengan administrasi bisnis, yang dalam berbagai hal dipandang lebih efisien dan efektif. Dengan perkataan lain, administrasi publik terlihat kurang efektif dan efisien adalah dalam perbandingannya secara relatif dengan kinerja administrasi bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline