Lihat ke Halaman Asli

Erusnadi

Time Wait For No One

Kilau Cahaya di Sudut Rumah

Diperbarui: 28 Oktober 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari kelihatan redup di waktu pagi
Sebab awan tebal menyelimuti tiada henti
Karenanya terang susah untuk datang menyambut hari
Sehingga semua penghuni bumi sibuk mencari-cari

Tapi jauh di suatu negeri
Justru di sudut rumah itu terang berkilauan
Kelihatannya bukan oleh cahaya mentari
Bukan pula oleh wajah penghuninya yang memancarkan cahaya ilahi

Tapi sinar tumpukan  emas yang rapat disembunyikan bilangan hari
Di situ pula segunung lembaran uang kertas yang baru tersusun pongah mengejek sanubari
Benda itu telah menjadi saksi bisu ketamakan duniawi
Menjadi saksi bisu pula di akhir dunia

Namun begitu kemana pun wajah dipalingkan di situ sorot mata kebencian menghujam
Orang-orang hina semacam ini tak lagi pantas diberi hangatnya sinar mentari
Meski tobat lewat jeruji besi sudah dijalani
Korupsi lagi-lagi mengkhianati negeri

Karenanya sembari menunggu daftar orang-orang hina yang bakal diciduk aparat negeri lagi
Ada baiknya minum kopi sambil memuji keagungan ilahi
Yang meluluskan doa-doa kaum jujur di seantero negeri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline