Lihat ke Halaman Asli

Erusnadi

Time Wait For No One

Pagi Bercawan Rindu

Diperbarui: 10 September 2022   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi bercawan rindu, petang berbuih pilu dipelukan rasa berbaris asa

Menanti tambatan hati

Takkunjung datang menepis sunyi

Seiring nyanyian mengejek burung jalak yang bebas melintas di atas pepohonan sana

Kapankah?

Di mana lelaki itu sembunyi?

Datanglah!

Di bangku taman ia tumpahkan lamunan panjang merobek-robek penantian diri

Butiran debu kemudian berterbangan takkuasa menahan desir teriak hati yang menghujam keras

Terserak mengabarkan

Di sana di bangku taman ia ingin diombang ambing keajaiban

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline