Orang tak mau terpenjara pikirannya
Maka ia bicara untuk membebaskan
Supaya remah-remah jorok yang melilit di benak terpendar
Di sini butuh orang lain yang mau mendengar
Ketika itu di mulai tuangkan serupa botol bir pada gelas besarnya yang retak yang sudah tersaji
Lalu dengarkan
Kata-katanya runtut, teratur, dan logis
Tentang hidup yang dicita-citakan
"Kau pendengar yang baik,"katanya memuji sambil tandaskan gelas pada botol pertama
Botol ke dua kembali dituangkan ke dalam gelas
"Terima kasih,"katanya