Akoe soelit bangoen meski dering alarm Djam njaring terdengar beroelangkali. Rasanja goeling poen tak rela koetepis . Dia koeat meradjoek, merajoe, laloe mengintimidasi agar akoe betah mendekapnja. Tapi akoe tak maoe ketjolongan kali ini, dan melemparkannja kemoedian ke soedoet dipan. Dipan jang bolong di sana sini oleh serangga lapar.
Akoe angkat diri. Menoleh gatal di bagian betis. Ada bentol beberapa. Serangga jang namanja toembila telah menjerang sedjak semalam. Sial!
Akoe melangkah kemoedian, meski kolor melorot kendor kedodoran. Tak peduli sebab tjuma isteri jang menjaksikan. Akoe gegas ke kamar mandi. Oentoek memboenoeh koeman di seloeroeh koelit toeboeh ini.
Akoe goda isteri oentoek koeajak mandi bersama , namoen sajang dia tegas menolak. Oleh sebab si balita merengek minta disoesoei. Biasanja tidak begitoe.
Oesai itoe, pagi kemoedian menjadi tjerah kembali. Sebab di medja terhampar kopi, dan penganan manis jang menebar aroma wangi Jang dihidangkan oleh isteri. Isteri sematjam ini jang selaloe dielus-elus soeami.
Begitoelah hari-hari lelaki beristeri jang barangkali pembatja djalani.
Ketjuali djomblo hakiki!
Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H