Lihat ke Halaman Asli

Erusnadi

Time Wait For No One

Poeisi Saban Hari Lelaki Beristeri

Diperbarui: 14 September 2020   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akoe soelit  bangoen meski dering alarm  Djam njaring  terdengar  beroelangkali.  Rasanja goeling poen tak rela  koetepis . Dia koeat meradjoek,  merajoe, laloe mengintimidasi agar akoe betah mendekapnja. Tapi akoe tak maoe ketjolongan kali ini, dan melemparkannja kemoedian ke soedoet  dipan. Dipan jang bolong di sana sini oleh serangga lapar.

Akoe angkat diri. Menoleh gatal di bagian betis.  Ada bentol beberapa. Serangga jang namanja toembila telah menjerang sedjak semalam.  Sial!

Akoe melangkah kemoedian, meski kolor melorot kendor kedodoran. Tak peduli sebab tjuma isteri jang menjaksikan. Akoe gegas ke kamar mandi.  Oentoek memboenoeh koeman di seloeroeh  koelit toeboeh ini.

Akoe goda isteri oentoek  koeajak mandi bersama , namoen sajang dia tegas menolak. Oleh sebab si balita merengek minta disoesoei. Biasanja  tidak begitoe.

Oesai itoe, pagi kemoedian menjadi tjerah kembali.  Sebab di medja terhampar kopi, dan penganan manis jang menebar aroma  wangi Jang dihidangkan oleh isteri. Isteri sematjam ini jang selaloe dielus-elus soeami.

Begitoelah hari-hari  lelaki beristeri jang barangkali pembatja djalani.

Ketjuali djomblo hakiki!

Tabik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline