PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN PERKALIAN PADA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN SISWA KELAS III SD NEGERI MALAKA JAYA 11
ABSTRAK
Abstrak: Permasalahan yang terjadi di kelas III SD Negeri Malaka Jaya 11 adalah kurangnya media pembelajaran yang lengkap terkait pembahasan materi perkalian di pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran berbasis papan perkalian, (2) mengetahui kualitas pengembangan media pembelajaran media pembelajaran berbasis papan perkalian pada materi perkalian, (3) menguji efektivitas media pembelajaran papan perkalian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan angket. Analisis yang digunakan berjumlah 4 orang kelompok kecil dan kelompok besar yang berjumlah 23 orang. Hasil penelitian ini adalah, (1) Proses pengembangan (2) Media papan perkalian dengan kualitas, Dengan demikian media pembelajaran papan perkalian pada pembelajaran matematika materi perkalian satuan dengan puluhan, ratusan dan ribuan efektif digunakan dalam proses pembelajaran pada materi perkalian.
Kata Kunci: Media Papan Perkalian, Materi Perkalian, Matematika.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang melibatkan beberapa komponen untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu, salah satu komponennya adalah guru. Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan guru harus mampu menempatkan diri serta memiliki keterampilan demi terlaksananya proses pembelajaran.
Menurut Suryosubroto bahwa proses pembelajaran meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.
Pada umumnya ketika guru melaksanakan proses pembelajaran Matematika di kelas, kebiasaan yang dilakukan guru adalah penerapan strategi mengajar yang tidak serasi yaitu tidak menggunakan alat/media sumber belajar yang optimal. Proses pembelajaran lebih berpusat pada guru, sehingga guru masih dianggap sebagai satu-satunya sumber ilmu utama. Akibatnya proses pembelajaran seperti ini menjadi kurang menarik dan tertantang bagi siswa, karena hanya menempatkan siswa sebagai objek dan bukan sebagai subjek yang seharusnya mempunyai keterlibatan dalam proses pembelajaran. Beberapa temuan sebelumnya bahwa guru lebih sering berceramah dikelas sehingga beberapa siswa merasa bosan dan kehilangan motivasi belajar.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pembelajaran Matematika, maka hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran (Fatima dalam tulisan Vera Dewi Kartini Ompusunggu).
Media pembelajaran merupakan wahana dalam menyampaikan informasi/pesan pembelajaran pada siswa. Dengan adanya media pada proses pembelajaran Matematika, diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa agar pembelajaran bisa berkembang lebih baik lagi. Oleh karena itu, guru sebaiknya menghadirkan media dalam setiap proses pembelajaran demi tercapainya tujuan yang hendak dicapai.