Oleh : Ersya Nadilla
(Manajemen, Universitas Pamulang)
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beragam tantangan keamanan, termasuk ancaman terorisme, konflik etnis dan agama, serta masalah maritim dan perbatasan, harus memahami pentingnya faktor keamanan dalam memperkuat perekonomian. Keamanan yang terjaga dengan baik menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan bisnis, perdagangan, investasi, dan pertumbuhan sektor-sektor strategis di dalam negeri.
Namun, dalam realitasnya, Indonesia masih dihadapkan pada beberapa tantangan keamanan yang dapat berdampak pada perekonomian. Ancaman terorisme, konflik horizontal, korupsi, serta masalah keamanan maritim dan perbatasan menjadi beberapa isu yang perlu diatasi dengan baik agar stabilitas ekonomi dapat terjaga dan pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat.
Dalam konteks ini, penting untuk mengkaji secara mendalam pengaruh keamanan (Hankam) terhadap perekonomian di Indonesia. Melalui pemahaman yang baik mengenai hubungan antara keamanan dan perekonomian, langkah-langkah strategis yang tepat dapat diambil untuk meningkatkan keamanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan mempelajari dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan tersebut, diharapkan dapat ditemukan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk memperkuat keamanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam kamus bahasa Indonesia Undang-Undang diartikan dengan ketentuan peraturan yang disusun oleh pemerintah yang disahkan oleh DPR dan unsur-unsur terkait lainnya, untuk dipatuhi oleh masyarakat82 . Berdasarkan pada pasal 7 UU No.10 Tahun 2004 tentang jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan, bahwa Undang-Undang merupakan sumber kedua dalam hierarki sumber peraturan perundang-undangan Indonesia setelah UUD 1945.
Keamanan merupakan faktor krusial yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sektor-sektor kunci perekonomian di Indonesia. Ketika keamanan terjamin, sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian, dan industri manufaktur cenderung berkembang secara positif. Sebaliknya, ketidakstabilan keamanan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat rentan terhadap ketidakstabilan keamanan. Kunjungan wisatawan, baik lokal maupun internasional, sangat dipengaruhi oleh kondisi keamanan suatu negara. Ketidakstabilan keamanan dapat mengurangi jumlah kunjungan, pendapatan, investasi, dan lapangan kerja di sektor pariwisata.
Keamanan juga memiliki dampak signifikan terhadap sektor industri manufaktur. Stabilitas dan keamanan yang terjaga menjadi faktor penting dalam menarik investasi, mempertahankan rantai pasokan yang lancar, dan menjaga kepercayaan investor. Gangguan keamanan dapat menghambat pertumbuhan industri manufaktur, menurunkan produksi, dan berpotensi menyebabkan pengurangan tenaga kerja.
Dalam konteks Indonesia, menjaga keamanan (Hankam) merupakan prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan. Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang proaktif dalam memelihara stabilitas keamanan, meningkatkan kerja sama antara lembaga keamanan, dan mengatasi masalah yang berpotensi mengganggu keamanan dalam negeri.