Lihat ke Halaman Asli

Aluna

Diperbarui: 1 Maret 2022   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Mela Rosa

Kelas : XII MIPA 2

Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan.

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.
"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah"
" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur.

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil.

Ayahku adalah cinta pertama ku,namun tidak dengan kasih sayangnya, ia susah sekali membagi waktunya hanya untuk bermain denganku, yang dipikiran nya hanya kerja,kantor,dan clien. Tak pernah ada aku di dalam pikirannya, tapi ya sudahlah,mau bagaimana lagi? Dia bekerja untuk menghidupiku juga.

Aku mempunya 2 orang sahabat bernama aleeaa dan abel, dia temanku yang paling dekat denganku, karna tidak ada lagi teman yang mau dekat denganku.

Menyedihkan,tapi itulah aku -aluna si aneh- itu sebutan teman teman sekolahku, dari waktu aku sekolah dasar hingga sekarang menengah atas aku tetap di sebut sebagai aluna si aneh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline