Lihat ke Halaman Asli

Ersa Wardani

Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Emisi Karbon Semakin Meningkat! Mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro Memberikan Edukasi Mengenai Pentingnya Pengelolaan Sampah

Diperbarui: 4 Februari 2024   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Peningkatan emisi karbon merupakan fenomena yang mengkhawatirkan dalam konteks perubahan iklim global. Salah satu faktor pemicu peningkatan emisi karbon berasal dari sampah. Permasalahan sampah merupakan tantangan yang sulit diatasi secara menyeluruh. Pertumbuhan populasi dan konsumsi yang terus meningkat dan kurangnya kesadaran mengenai pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi faktor penyebab sulitnya menyelesaikan permasalahan tersebut. Aktivitas pengelolaan sampah yang tidak tepat salah satunya seperti pembakaran secara terbuka menimbulkan emisi karbon yang mampu meningkatkan pemanasan global yang berpengaruh terhadap perubahan iklim sehingga berdampak pada ekosistem lautan maupun daratan.

Kesadaran sejak dini  mengenai pengelolaan sampah membentuk dasar yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Melalui edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan sampah untuk mempermudah proses pengolahannya, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Oleh karena itu, Anggota Tim I KKN Universitas Diponegoro dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Kimia, Ersa Wardani, memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan hingga pengolahannya menjadi produk yang bermanfaat. 

Kegiatan edukasi dilaksanakan di SMPN 2 Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Kegiatan tersebut merupakan program monodisiplin dari Ersa Wardani yang telah diselenggarakan pada Senin, 19 Januari 2024 dimulai pada pukul 08.00 WIB. Edukasi yang disampaikan diantaranya adalah pengenalan jenis-jenis sampah meliputi sampah organik (mudah terurai), anorganik (tidak mudah terurai) dan B3 (Bahan Beracun Berbahaya) beserta tata cara pemilahannya sesuai dengan warna bak sampah pada tempat umum. Dalam edukasi ini diterangkan juga pengolahan sampah jenis organik menggunakan metode pengolahan magot, pupuk organik, dan pemanfaatan ecoenzym. Tidak hanya itu pendekatan yang sama juga diterapkan pada pengolahan sampah anorganik, untuk dirubah menjadi produk wastehandcraft yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.  

Kegiatan edukasi yang disampaikan oleh Ersa Wardani disasarkan pada siswa-siswa satu angkatan kelas VII SMPN 2 Klego dan dikemas melalui metode penyampaian berupa pemaparan materi yang memberikan ruang bagi siswa SMPN 2 Klego dalam menyampaikan pendapat. Pendekatan tersebut tidak hanya memfasilitasi proses pembelajaran yang interaktif akan tetapi mendorong peserta untuk terlibat aktif dalam pemahaman materi.  

Dokumen Pribadi

Harapannya melalui edukasi pengelolaan sampah mampu menciptakan siswa-siswi mampu berkontribusi positif dalam mengatasi emisi karbon yang semakin meningkat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline