Guru, siapakah yang tidak mengenal profesi yang satu ini. Guru merupakan seseorang yang bertanggungjawab dalam mencerdaskan anak didik. Tugas guru mungkin hanya terlihat begitu mudah, namun beban berat ada di punggung guru. Mungkin banyak orang yang mengira bahwa tugas guru hanya mengajar, digaji lalu pulang. Hal tersebut sama sekali tidak benar dan bisa dibilang salah.
Kerena untuk menjadi guru, banyak hal dalam pembelajaran yang harus diperhatikan mulai dari kompetensi guru itu sendiri, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya. Oleh karenanya, menjadi guru tidak hanya soal mengajar dan menyampaikan materi. Akan tetapi, menjadi guru sangat penting untuk memberi pemahaman pada peserta didik.
Selain memberi pemahaman atas materi, tugas lain yang cukup sulit bagi seorang guru adalah mendapatkan perhatian penuh dari peserta didiknya. Guru harus mampu membuat peserta didik fokus selama jam pelajaran berlangsung. Tak jarang selama jam pelajaran peserta didik merasa bosan, tidak fokus, dan tidak memperhatikan penyampaian materi dari guru.
Maka sebagai guru, harus dapat mengendalikan suasana kelas, dan membuat kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan agar tidak terjadi kebosanan. Guru yang kaku dalam mengajar, tak jarang sering merasa kesulitan saat kondisi kelas stagnan atau kurang kondusif. Maka dari itu, guru harus memiliki keluwesan, dan mudah berbaur serta bercanda dengan peserta didik untuk mencairkan suasana kelas.
Berikut ada beberapa cara bagi guru dan calon guru untuk mencairkan suasana kelas, saat pembelajaran mulai stagnan dan membosankan:
- Menata ulang/mendekor ulang ruang kelas.
Menata ulang ruang kelas merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kebosanan peserta didik. Suasana kelas yang berubah-ubah akan memberikan rasa nyaman bagi peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.
- Memberikan ice breaking di sela-sela pembelajaran.
Ice breaking, adalah hal yang dilakukan untuk memncairkan suasana dan menghilangkan kecanggungan/kebosanan. Ice breaking bisa dilakukan dengan memberikan permainan-permainan yang memancing kembali fokus dari peserta didik.
- Memiliki sifat humoris.
Untuk meningkatkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam pembelajaran, penting untuk guru memiliki sifat humoris. Karena sebagian besar peserta didik, lebih menyukai guru yang suka bercanda dan tidak kaku saat mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H