Lihat ke Halaman Asli

Erry M Subhan

Fotografer/Videografer Freelance, Kontributor untuk beberapa agensi Photo Stock

Berhentikan STY Sebuah Perjudian?

Diperbarui: 7 Januari 2025   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shin Tae Yong (Sumber: KOMPAS.com)

Akhirnya berita-berita yang hanya bagai hembusan angin itu kini sudah jelas adanya. Shin Tae Yong sang juru latih timnas Indonesia mengawali tahun baru dengan perpisahan.

Bukan hanya berpisah dengan tahun 2024 tapi juga harus berpisah dengan tim yang telah diasuhnya selama ini.

Meski berita ini sebelumnya sudah sempat tercium tapi tak pelak membuat para pelaku sepakbola dan para pendukung timnas terkejut dengan pengumuman ini. Karena sebagian orang masih yakin bahwa STY masih akan tetap menukangi timnas Indonesia.

Masih mengantongi kontrak hingga tahun 2027 tak membuat PSSI urung untuk mengakhiri hubungan kerja dengan Shin Tae Yong. Sebuah keputusan telah diambil, suka atau tidak suka semua pihak harus menerima dan menghormati keputusan itu.

"Tentu kita mengucapkan terima kasih atas kinerja coach STY selama ini. Hubungan saya sangat baik.Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki." ujar Erick Thohir Ketua Umum PSSI.

Selanjutnya Erick Thohir juga mengatakan perlunya pimpinan yang menerapkan strategi yang tentunya telah disepakati oleh para pemain. Selain itu diperlukan komunikasi dan implementasi yang lebih baik.

Dalam hal pencapaian yang sudah diraih, STY tidak bisa dikatakan gagal. Pencapaian timnas Indonesia di ajang kualifikasi piala dunia adalah pencapaian terbaik yang pernah ada.

Di piala Asia 2024 timnas Indonesia bahkan mampu menembus 4 besar. Nyaris masuk Olimpiade namun digagalkan Guinea.

Posisi 4 besar memastikan Indonesia memiliki tiket untuk piala Asia berikutnya. Sementara negara-negara lain harus bersaing untuk memperoleh tiket tersebut.

Namun STY memang bukan sosok yang tanpa kekurangan. Layaknya manusia biasa STY juga tak luput dari kelemahan yang sudah menjadi kodrat bagi manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline