Lihat ke Halaman Asli

Tiga Kandungan Pasti Alami yang Bikin Moms Happy Menyusui

Diperbarui: 4 Mei 2020   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak pertama gagal ASI eksklusif, untung anak kedua berhasil! | Sumber : dok pribadi

Saya merasa beruntung karena saat ini bisa hidup dalam suatu era di mana informasi sangat mudah didapat, hanya bermodalkan kuota dan niat untuk browsing saja.

Ketika saya baru saja melahirkan anak pertama, begitu banyak mitos yang berkembang tentang ibu melahirkan dan menyusui. Informasi begitu sulit didapat. Kita harus rajin membeli buku atau majalah seputar meyusui. Internet masih belum berada dalam genggaman seperti sekarang ini.

Pengalaman Menyusui 
Saat itu sempat ada mitos yang beredar dan mengatakan bahwa ASI pertama yang dikeluarkan ibu berwarna kuning yang mana artinya basi dan harus dibuang. Dan saya mempercayai hal itu. Ternyata fakta yang sebenarnya adalah ASI pertama yang dikeluarkan ibu berwarna kuning bukan karena basi, tapi karena mengandung kolostrum.

Kolostrum sangat baik bagi bayi karena mengandung anti-body yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh bayi.

Kolostrum kaya akan sel darah putih yang mampu melawan infeksi bakteri dan virus. Saat itu, karena masih terlalu percaya mitos dan tidak mendapat informasi dengan benar, kolostrum untuk anak pertama saya yang sangat berharga itu malah dibuang dong!

Sampai saat ini saya masih menyesali kebodohan saya tersebut. Untunglah saya tidak mengulanginya ketika menyusui anak kedua. Alhamdulillah untuk anak kedua saya berhasil memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun. Senangnya hati ini bisa kawal awal kehidupan anak saya dengan cara yang tepat.

Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia 
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2003 -- 2018, angka cakupan pemberian ASI Eksklusif hanya mencapai 38% saja. Salah satu alasannya adalah karena rendahnya keyakinan ibu dalam memberikan ASI Eksklusif. Saya juga pernah merasakan sih, merasa kurang pede bahwa ASI saya bisa mencukupi semua kebutuhan bayi. Belum lagi dilanda kepanikan setiap kali hendak menyusui.

Bahkan sering sekali terjadi, ketika bayi menangis, ibunya malah ikutan menangis dengan panik saking stresnya (Iya, itu saya maksudnya haha). Padahal justru stres dan cemas merupakan salah satu alasan yang dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Kekurangan waktu tidur dan perubahan hormon juga dapat mengakibatkan kelelahan yang dapat mengurangi produksi ASI.

Ibu Harus Punya Banyak Informasi Seputar Menyusui
Sesungguhnya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan masa menyusui agar asi pasti lancar. Persiapan ini dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Salah satunya, ibu harus mencari informasi dan pengetahuan tentang menyusui sebanyak mungkin dan mengonsultasikannya kepada dokter konselor ASI.

Ngomongin tentang persiapan masa menyusui ini, saya punya cerita. Ceritanya nih, saya mau bantu teman yang punya masalah menyusui. Beberapa waktu lalu, teman saya mengeluhkan ASI-nya kurang lancar entah karena apa, sehingga berat badan anaknya bukannya bertambah malah berkurang.

Stres dong teman saya ini, mana lagi puting susunya sedang sakit, katanya menurut dokter, posisi peletakan mulut bayi yang kurang tepat. Bisa jadi ASI yang kurang lancar karena stres.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline