Lihat ke Halaman Asli

ERRY YULIA SIAHAAN

Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Lepas Bahagia Mama Aurelia di 'Mama Bangga'

Diperbarui: 27 Juni 2023   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara lepas bahagia Mama Aurelia yang berlanjut dari gereja ke Kedai Kopi 'Mama Bangga' (Sumber foto: Kolase dokumentasi pribadi GSM HKBP Cibinong)

Ini bukan irisan kentang atau tomat, meskipun buntutnya bertemu kopi dan teh susu nikmat. 

Ini irisan soal mama.

Serentetan peristiwa kami lalui sejak lama. Hingga, malam itu (Senin, 19 Juni 2023), kami harus melepas Mama Aurelia yang bersama keluarganya akan pindah ke Kutacane, Babussalam, Aceh Tenggara.

Malam itu, ada guru-guru sekolah minggu yang sebagian besar mama-mama. Pernah ada film pendek tentang doa seorang mama. Ada tim pendoa syafaat yang semuanya mama-mama. Ada pertemuan dua hari (Sabtu-Minggu) akhir pekan lalu yang juga mayoritas mama-mama.

Malam itu, kami diizinkan bertemu dengan semua kenangan itu dan masih banyak lainnya, di gereja, untuk melepas Mama Aurelia yang akan berangkat lusa. Mama Aurelia merupakan irisan utama dari seluruh rangkaian peristiwa yang tertutur baru saja.

Irisan itu bertemu di gereja. Ada doa sebagai pembuka. Ada pesan-pesan dari para mama untuk seorang mama, termasuk pesan tentang seorang mama dari seorang mama. Ada makan bersama walau sederhana bersama para mama.

Bukan direncana, dua anak sekolah minggu, kakak-beradik, juga ada di sana. Mereka anak sekolah dasar, kelas empat dan dua. Mereka ikut ke gereja untuk menemani Mama mereka. Akhirnya, mereka ikut memberikan pesan dan kesan untuk Mama Aurelia, mewakili murid-murid sekolah minggu, teman-teman mereka.

Peserta Pembinaan Guru Sekolah Minggu (GSM) pada Sabtu-Minggu (17-18 Juni 22023) di Sentul. Ada Mama Aurelia. (Sumber: Dokumentasi GSM HKBP Cibinong)

Ya, tentu saja ada air mata. Terlebih ketika kami membalik-balik lembaran memori kami tentang Mama Aurelia dan kehangatannya. Ketika bersama-sama menjalani suka-duka, sedih-gembira, serius-jenaka, khusyuk-santai ria.

Amang paniroi (penatua gereja) sekolah minggu adalah yang terakhir menyampaikan satu-dua patah kata. Perjumpaan ditutup dengan doa oleh Mama Lydia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline