Lihat ke Halaman Asli

ERRY YULIA SIAHAAN

Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Anutan dari Taman Getsemani

Diperbarui: 7 April 2023   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Passion of the Christ (Sumber: Wallpaper Flare) 

Pekan ini merupakan hari-hari penting bagi umat Kristiani. Kita mengenal nama-nama khusus seperti Kamis Putih, Jumat Agung, dan hari kebangkitan atau Paskah. Sebelum puncak Paskah, di mana Tuhan Yesus disalibkan lalu bangkit pada hari ketiga, ada masa khusus bagi umat Kristiani untuk perenungan, yang disebut minggu-minggu passion atau minggu-minggu sengsara.

Di lingkungan HKBP, masa passion diadakan dalam ibadah resmi beberapa hari sebelum Jumat Agung. Senin menjadi hari pertama di mana Passion digelar. Malam ini, adalah Passion 2. 

Seorang perempuan bernama Lia hadir dalam ibadah tersebut. Bersama sejumlah teman dari koor lanjut usia (lansia), Lia sudah hadir lebih awal. Lia bertemu dengan dua ompung (sebutan untuk kakek-nenek dalam bahasa Batak) di gerbang gereja. Mereka juga anggota koor. Kedua ompung sudah berusia 80an tahun. Masih kuat berjalan. Salah satunya berulangtahun ke-85 pada 1 Juli nanti. Dia masih kuat berjalan kaki dari rumahnya di salah satu gang di dekat gereja.

Sejumlah lansia lain terlihat sudah tiba pula. Mereka duduk-duduk di teras gereja. Lia memilih langsung masuk ke dalam ruang ibadah, bersama kedua ompung tersebut. Dirinya ingin memiliki lebih banyak waktu untuk perenungan pribadi pra ibadah.

Lia dan teman-temannya mengambil tempat duduk paling depan, di sayap kiri, yang memang disediakan khusus bagi lansia. Ratna, anggota koor, sudah duduk di ujung kursi yang dihampiri oleh Lia.

Christ Death-Easter (Sumber: Wallpaper Flare) 

"The Life of Jesus"

Lagu "Karya Terbesar", yang dilantunkan oleh seorang pemuda gereja dari balkon, membuka ibadah. Lagu ini mengiringi cuplikan film "The Life of Jesus", khususnya pada plot di mana Tuhan Yesus menjalani persidangan setelah ditangkap. Film ditayangkan pada dua layar besar di kiri-kanan altar.

Lia beberapa kali mengusap airmatanya saat mendengarkan lagu sembari melihat ke layar. Ratna juga terdengar sesekali menahan napas menyaksikan tayangan itu. Pengadilan itu sungguh tidak adil, pikir Lia. Tayangan mengantarnya pada kisah Tuhan Yesus di persidangan, di mana Pilatus tidak bertindak tegas. Dia tidak adil.

Di persidangan, "keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun." (Yohanes 18 ayat 38b-40)

Pilatus menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak bersalah. Meskipun ingin membebaskan Tuhan Yesus, Pilatus tidak berani mengambil risiko. Dia malah bertanya dan meminta orang banyak yang memutuskan, di mana mereka tidak setuju Tuhan Yesus dibebaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline