CIREBON - Indoneaia merupakan negara yang sedang Menata dan mengonsolidasikan demokrasinya hingga kini. Setetalah lama dalam suasana demokrasi semu orde baru, indonesia kini telah memasuki fase baru.
Terutama sejak reformasi bergulir pada tahun 1998 . Kebebasan terbuka lebar dan euforia terasa dihampir semua lini kehidupan masyarakat.
Kekuatan politik terus tersebar ke banyak pihak. Tak seperti di era soeharto, dimana kekuatan telah bergantung kepada satu orang. Saat itu, telah terjadi Koorporatisme politik, dengan penguasaan hampir seluruh kekuatan potensial oleh soeharto.
Birokrasi, TNI saat itu ABRI , POLRI pers, kelompok agamawan, pemuda dll. Setelah tahun 1999 hingga saat ini, kekuasaan telah berganti, mulai Habibie, Gusdur, Megawati Soesilo Bambang Yudoyono Dan Jokowi widodo.
Pers bebas memberi kritik, sehingga nyaris tiada hari yang sepi dari kritik terhadap para politisi, presiden pemerintah dan kebijakannya.
Para politisi pun bebas berkompetisi, mulai dari pencalonan diri sebagai calon anggota legislatif (DPR dan DPRD) kita sudah berikhtiar melakukan proses pemilu yang lebih terbuka di pemilu 1999, 2004, 2009 dan 2014.
Bahkan sejak pemilu 2004 presiden yang awalnya dipilih melalui DPR telah dipilih secara langsung, proses ini membuka kesempatan bagi yang memiliki modal dasar Elektoral seperti tingkat keterpilihan.
Dimana tingkat penerimaan dan tingkat partisipan Plus dukungan para politisi atau gabungan partai politik untuk mengusung kandidat menjadi calon presiden maupun pimpinan kepala daerah lainnya.
Sabtu.9/10/21
(N/I)