Johnson & Johnson (1997) mengatakan bahwa trust adalah sebuah dasar dalam menjalin suatu hubungan dan berguna untuk mempertahankan hubungan interpersonal. Trust dapat dimaknai pula sebagai elemen dasar bagi terciptanya suatu hubungan yang baik (Hanks 2002).
Trust atau kepercayaan pada aspek psikologis mampu berdampak pada sudut pandang diri sendiri terhadap orang lain terlebih dalam menjalin sebuah hubungan baik. Selain itu, trust atau kepercayaan merupakan nilai yang mencerminkan karakter individu yang diungkapkan dan dibuktikan baik secara lisan maupun perbuatan. Namun, sering kali kepercayaan yang diberikan kepada seseorang rentan untuk disakiti, diserang, dan dikhianati.
Kerentanan tersebut mampu membuat individu lantas memiliki ‘trust issue’.
Istilah trust issue merupakan suatu permasalahan yang berkaitan dengan kepercayaan akibat pengalaman negatif masa lalu. Trust issue pada individu menyebabkan seseorang membentengi diri untuk tidak terluka kembali terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan kepercayaan atau sebagai bentuk antisipasi.
Seseorang yang sering kali dikhianati dalam jalinan hubungan, menganggap bahwa jalinan hubungan dengan orang lain akan berakhir sama dengan hubungan di masa lalu. Hal itulah yang menyebabkan individu dengan trust issue sulit untuk menjalin hubungan, kerap ragu dan curiga pada orang lain, serta ketidakseriusan dalam membina hubungan.
Setiap individu menganggap bahwa trust issue bukanlah suatu hal yang selalu berkonotasi negatif. Trust issue yang rendah pada individu dapat dimaknai sebagai bentuk antisipasi dan lebih selektif dalam membina hubungan baru. Hal tersebut bertujuan untuk terhindar dari resiko dikecewakan kembali. Namun, trust issue yang tinggi berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Individu dengan trust issue lebih rentan depresi, gangguan kecemasan, attachment issue, hingga PTSD.
"Namun, dilansir dari siloamhospitals.com (2023) trust issue bukanlah gangguan mental, tetapi masuk dalam koridor gangguan kecemasan."
Referensi
Goodtherapy.org. (2019). Trust Issue. Diakses pada 3 April 2024. https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/trust-issues
Hanks. (2002). Corporate Governance and Intellectual Capital: Some Conceptualisations. Corporate Governance, 9(4), pp.259-275. http://dx.doi.org/10.1111/1467- 8683.00254