Sebagai pemilik kendaraan khususnya sepeda motor, tentunya kita sangat berhati-hati dalam merawatnya entah dari dalam mesin, maupun dari body luar motor. Seringkali kita memberikan waktu lebih atau dana khusus untuk merawat kendaraan yang kita miliki agar awet dan tentunya terawat. Salah satu contoh dari kegiatan merawat kendaraan adalah dengan mencuci.
Mencuci motor bukanlah hal yang awam bagi kita, di tiap daerah tentunya terdapat masyarakat yang membuka jasa dalam mencuci kendaraan, dari yang paling sederhana menggunakan ember dan gayung, hingga menggunakan alat khusus seperti kompresor yang mampu mengeluarkan air dengan kekuatan tinggi yang sering dikenal dengan cuci steam.
Tentunya biaya yang harus dikeluarkan juga bermacam-macam, tergantung jasa mana yang kita gunakan, serta tambahan jasa apa yang kita ambil yang tentunya ditawarkan dalam layanan tersebut, contohnya adalah cuci jok mobil. Tetapi, bagi beberapa masyarakat yang menganut, "Jika bisa dilakukan sendiri, kenapa harus keluar duit. " mencuci motor/mobil merupakan sebuah hal yang mudah dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya. Sehingga, beberapa masyarakat lebih memilih mencuci kendaraan mereka sendiri di rumah.
Namun, bagi sebagian orang mencuci kendaraan adalah sebuah hal yang sangat menyebalkan, entah karena kebetulan atau memang sudah diatur oleh semesta, tiap kali selesai mencuci motor/mobil mendadak hujan. Kendaraan yang tadinya telah bersih, mengkilap, dan kinclong seperti piring beling yang mengeluarkan efek silau ala-ala iklan sabun pencuci piring seakan sia-sia karena terkena air hujan dan lumpur. Akibat kejadian seperti ini sering terjadi, terkadang kita menjadi enggan untuk mencuci kendaraan, dan mencari momen yang tepat agar tidak mencuci dua kali karena hujan.
Bahkan beberapa orang menganggap mencuci motor/mobil merupakan salah satu teknik pemanggil hujan secara modern dan sering mengkaitkannya dengan hal-hal yang tidak masuk akal, sebab pada kenyataannya hal tersebut lebih sering terjadi jika kita mencucinya pada saat musim hujan. Tentu saja saat musim hujan akan sering terjadi hujan, entah setelah kita selesai mencuci motor, mencuci baju, memasak, atau setelah melakukan kegiatan lainnya.
Bila musim kemarau akan beda lagi, mungkin kita tidak akan mengalami mencuci kendaraan berkali-kali, karena saat itu akan jarang ditemukan hal-hal yang dapat membuat kotor kendaraan seperti cipratan air maupun lumpur.
Tetapi yang paling penting adalah motor atau mobil yang terkena cipratan air hujan atau kotoran seperti lumpur dan sebagainya hendaknya harus segera dibersihkan atau dibilas dengan air bersih agar tidak menimbulkan bekas seperti water spot, atau Orang Jawa sering menyebutnya, "Pating blentong."
Jadi, sebenarnya mencuci motor bukanlah teknik pemanggil hujan secara modern, kita saja yang sering salah membaca situasi dan mencari momen dalam mencuci kendaraan, sehingga terkadang kita tidak tahu bahwa setelahnya akan terjadi hujan. Kita juga bukan pengelana waktu yang tahu apa yang aka terjadi di detik, menit, jam, atau hari setelahnya, yang paling penting adalah tetap sabar, dan sering melihat cuaca, apabila cuaca cerah dan dirasa tidak berpotensi hujan alangkah baiknya waktu tersebut kita gunakan untuk mencucinya..
Nama: Erra Virnanda Aishwarayanti
Kelas: Psikologi Komunikasi C
Pengampu: Soleh Amini