Lihat ke Halaman Asli

Asal-Usul Wisuda: untuk Membagi Kelas Sosial?

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengapa orang tua sangat mengharapkan anaknya di wisuda? Bahkan TK pun sekarang menyelenggarakan pelepasan wisuda?

Dengan mengetahui masalah ini, kita mungkin juga bisa menemukan alasan sekolah (yang konon diperuntukkan untuk persamaan) pada kenyataannya melakukan afirmasi pada pembentukan kelompok sosial.

Dalam sejarahnya, kelompok elit Mataram dapat dimasuki oleh rakyat biasa (wong cilik) dengan jalan menjadi abdi raja. Ketika ia telah naik strata, ia disebut kawulawisuda. Kamus yang disusun oleh J.F.C. Gericke Javaansch-Nederduitsch Woordenboek pada 1847 menerjemahkan kawulawisuda sebagai “diangkat ke satu tingkat yang lebih tinggi” (kawula:rakyat/pelayan, wisuda; menaikkan pangkat).

Secara tidak langsung ini menyatakan bahwa warga negara bisa mempunyai kesempatan masuk ke kelompok elite dan juga bahwa hak masuknya hanya melalui jabatan negara (Soemarsaid Moertono, 1980). Dengan demikian, saat itu lapisan sosial atau kelas dibentuk oleh pemerintahan (wisuda hanyalah wewenang kenegaraan)

Barangkali itulah mengapa lembaga yang menggunakan kata ‘wisuda’, seringkali bermasalah dengan pembagian kelas sosial, karena naluri "wisuda" adalah membedakan kelas masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline