Hidup adalah pilihan, pilihan hari ini ataupun hari kemarin yang sudah kita jalani adalah hasil dari pilihan kita sendiri, resiko apapun yang akan diterima adalah hasil dari pilihan kita.Dalam hidup ini kita selalu dan selalu dihadapkan pada dua pilihan atau lebih. Kita harus memilih pilihan entah itu antara baik atau buruk, benar atau salah, suka atau duka, manfaat atau mafsadat, kerja keras atau malas maupun untung atau rugi dan masih banyak lagi. Semua itu seakan selalu tersedia dihadapan kita yang menuntut kita untuk memilih diantara pilihan-pilihan itu.
Dalam menentukan pilihan itu kita seringkali merasa bimbang atau lebih condong terhadap salah satunya. Ini karena memang memilih itu sejatinya sulit walau sebenarnya kita lebih banyak tahu apa yang baik bagi kita. Mengapa demikian? Karena setiap pilihan yang kita tentukan akan membawa konsekuensi logis yang berdampak pada diri kita. Bagi seorang Muslim, Islam tidak pernah memberikan pilihan yang abu-abu, Islam memberikan pilihan hidup yang sangat tegas dan jelas, seorang hamba ingin menjadi Muslim yang taat atau yang bermaksiat? Atau menjadi orang yang meninggal dalam keadaan Suul Khotimah atau Husnul Khotimah? dan lain sebagainya adalah sebagian kecil dari pilihan hidup yang harus di putuskan oleh seorang Muslim.
Dan dalam Islam, pilihan apapun yang akan dipilih seorang Muslim bukanlah pilihan yang tidak mendasar, Islam memberikan pertimbangan-pertimbangan yang rasional dan logis bagi setiap orang dalam menentukan pilihan hidupnya. Islam adalah Agama yang memberikan solusi atas segala sikap yang akan dipilih oleh seorang Muslim.
Sebenarnya, banyak sekali pilihan yang harus dipilih oleh manusia hidup di muka bumi ini. Akan tetapi, paling baiknya pilihan secara substansial adalah apabila di dalamnya ada campur tangan Allah. Dan hal inilah pada saat ini jarang kita temukan, kecuali sebagian kecil saja. Ketika manusia dalam penentuan tentang sebuah masalah yang sama-sama dianggap berada dalam garis-garis ketentuan Syari’at Allah, maka kita dianjurkan untuk melakukan yang namanya Istikharoh. Yaitu sebuah pilihan yang kita serahkan langsung kepada Allah. Dan pada saat itulah dengan izin Allah manusia akan menemukan jalan keluarnya. Dan pada saat itu pula manusia akan terbiasa melakukannya ketika setiap menghadapi dua permasalahan yang sama-sama dianggap bernilai baik di hadapan Allah.
Saya tidak berkompeten untuk mendikte ataupun memaksakan anda harus memilih jalan mana yang akan anda pilih. Sebagai orang yang berakal, tentunya pilihan anda haruslah berdasarkan kajian dan pertimbangan yang rasional. Terlepas apapun keputusan anda dalam memilih jalan hidup anda, hendaklah anda kembali untuk merenungkan berbagai pertimbangan-pertimbangan dalam memilih jalan hidup anda.
Manusia mana yang ingin hidupnya tidak baik. Apakah anda ingin hidup anda berantakan?, hidup penuh dengan permusuhan, pertentangan, perdebatan, kerugian, kelicikan, penipuan, kesengsaraan dan keburukan-keburukan yang lain. Saya yakin anda adalah orang yang memiliki pilihan yang baik sesuai dengan nalar manusia yang memiliki secercah cahaya kehidupan yang diridhai oleh Allah. Hanya orang yang bermuram durjalah (orang yang beranggapan dirinya adalah sumber segala kegagalan dalam hidupnya)yang merasakan kerugian yang mendalam dam perjalan hidupnya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang selalu berada di dalam perlindungan dan tuntunan-Nya sepanjang masa.[**]
selamat memilih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H