Lihat ke Halaman Asli

Janganlah Engkau Takut Memberi Nasehat!

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Amar ma’ruf adalah kewajiban setiap mukmin. Tidak beriman seseorang jika ia belum atau tidak melaksanakan amar ma’ruf kepada saudaranya yang mukmin.

Nasehat adalah bagian dari amar ma’ruf, yaitu mengajak orang lain untuk melaksanakan sesuatu yang mengandung maslahat dan mencegahnya dari perbuatan yang mengandung mudharat.

Ingatlah para Nabi dan Rasul Allah tidak pernah bosan dan lelah memberikan nasehat kepada umatnya agar mereka taat kepada Allah.“Aku menyampaikan kepadamu amanat Rabbku, memberi nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al A’raf [7]:62)

Nabi Saw selalu mendekatkan para sahabat beliau dan umat manusia dengan nasehat dan wasiat. Beliau senantiasa memberikan nasehat, wasiat, pengajaran dan pemngarahan kepada mereka dalam bentuk yang berbeda-beda.

Rasulullah Saw pernah bersabda, “Apabila seorang budak memberikan nasehat kepada tuannya dan beribadah kepada Rabbnya dengan baik, ia mendapat pahala dua kali lipat.”

Jangan pernah takut untuk memberikan nasehat dalam kebenaran, sesungguhnya Allah akan memberikan pertolongan kepada hamba-hambanya yang melaksanakan syiar-syiar-Nya. Kepada siapa pun kita tidak perlu takut untuk memberikan nasehat, sekalipun kepada pemimpin yang zhalim.

Ingatlah ketika Nabi Musa a.s. dan Harun a.s.akan mengahadapi Fir’aun untuk memberikan peringatan (nasehat), “maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS Thaha [20]: 44)

Abu Hurairah r.a menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, “barang siapa mengajakl orang lain kepada petunjuk niscaya ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun…”

Berikanlah nasehat kepada orang-orang terdekat, sebelum menasehati orang lain. Nasehati mereka dengan lemah lembut, jangan berlaku kasar dan memaksakan kehendak. Nesehati dengan ilmu jngan denganhawa nafsu. Nasehat tanpa di landasi ilmu justru menjadi hal yang menyesatkan.

Bersabarlah jika kita akan memberikan nasehat, kerna tidak setiap orang akan mau mendengarkan apa yang kita sampaikan. Janganlah kita menasehati sambil mencela aib dan keburukan orang terlebih menyebarkannya. Nasehatilah secara pribadi, karena itu akan lebih mengena dan membuat suasana lebih damai.

Sekali lagi jangan pernah takut memberi nasehat, ikhlaskan semuanya kepada Allah. Biarkan Allah yang memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka-mereka yang kita nasehati. [*]

Hadits Riwayat Bukhari

Hadits Riwayat Muslim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline