Lihat ke Halaman Asli

Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Diperbarui: 22 September 2023   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : pexel. Tuhin - afridi

Saat ini ditempat tinggalku mengalami darurat sampah. Kenapa saya katakan darurat sampah? Karena banyak ditemukan tumpukan sampah dimana - mana dan aromanya sangat bau menyengat.

Hal ini tentu sangat mengganggu keindahan kota dan baunya sangat mengganggu kenyamanan orang yang lewat atau berada dekat tumpukan sampah.

Dan yang lebih menyedihkan sangat mengganggu kenyamanan orang yang bertempat tinggal dekat tempat penumpukan sampah karena selama 24 jam harus menghirup aroma sampah yang berbau busuk. Terjadi penumpukan sampah ini karena tempat pengolahan akhir (TPA) sedang bermasalah.

Oleh karena itu pada tulisan kali ini saya membahas tentang pengolahan sampah berbasis masyarakat. Sebelum membahas tentang pengolahan sampah berbasis masyarakat, terlebih dahulu menjelaskan tentang pengertian sampah, akibat yang ditimbulkan karena adanya penumpukan sampah, dan cara pengelolaan sampah.

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang bertumpuk dan tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah kesehatan.

Hal ini karena bisa memicu datangnya berbagai bakteri, virus dan parasit yang masing-masing dapat membawa penyakit.

Berbicara tentang sampah ada yang dikenal dengan istilah sampah spesifik. Yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus, contoh limbah kimia.

Ada 2 cara penularan penyakit yang disebabkan oleh adanya sampah yakni penularan langsung dan penularan tidak langsung. Penularan langsung merupakan cara penularan dimana manusia tertular penyakit secara langsung dari sampah. Penularan ini terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman, virus dan parasit.

Sedangkan penularan tidak langsung terjadi ketika tempat pembuangan sampah menjadi tempat berkembang biaknya hewan, seperti lalat, nyamuk, tikus dan kecoa. Hewan dan serangga ini dapat menjadi inang bagi bakteri dan parasit yang dapat ditularkan kembali ke manusia.

Contoh lalat dapat berkembang biak di tempat sampah, lalat membawa kuman kemudian hinggap di makanan dan dapat menyebabkan penyakit disentri, diare, tipus,dan kolera. Penyakit lain yg juga disebabkan oleh sampah adalah infeksi mata, dan infeksi kulit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline