Lihat ke Halaman Asli

Pemberian Penghargaan Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Pegawai Rumah Sakit

Diperbarui: 20 Februari 2023   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Organisasi seperti Rumah Sakit tentu sangat mengharapkan kinerja dari para pegawainya. Dalam hal ini kinerja dari para dokter, perawat, ahli kesehatan masyarakat, analis dan pegawai lainnya yang bekerja di Rumah Sakit. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, kinerja seorang pegawai dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan, agar organisasi bisa mencapai tujuan yang di harapkan.

Bila kinerja pegawai meningkat, maka indikator kinerja Rumah Sakit seperti Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO), Turn Over Interval (TOI), Average Leangth of Stay (ALOS), Gross Death Rate (GDR), net Death Rate (NDR), retensi karyawan, rasio ekonomis, rasio efektivitas, rasio efisiensi, akuisisi pelanggan, retensi pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan, proses inovasi, kualitas pelayanan, dan pelatihan karyawan akan menjadi sangat baik.

Oleh karena itu kinerja pegawai merupakan kebutuhan mutlak yang sangat diperlukan. Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Yang dimaksudkan dengan faktor kemampuan adalah kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita. Artinya pegawai dapat bekerja dengan memiliki IQ rata -- rata ( 110 -- 120) dan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Penempatan pegawai dalam pekerjaannya disesuaikan dengan keahliannya berdasarkan latar belakang pendidikan yang ditempuh.

Sedangkan dilihat dari faktor motivasi, maka motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.  Secara umum ada 10 prinsip yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi kepada bawahannya yakni : penghargaan, menempatkan pegawai pada tempat yang tepat, imbalan atau balas jasa, pemberian insentif,  memperhatikan kesempatan untuk maju atau sering disebut dengan pengembangan diri, menciptakan persaingan yang sehat, menimbulkan rasa aman dimasa depan, memperhatikan lingkungan di tempat kerja, memenuhi kebutuhan rohani dan memenuhi kebutuhan berpartisipasi.

Tulisan ini terfokus pada pemberian penghargaan. Defenisi tentang penghargaan sangat banyak, diantaranya penghargaan  sebagai ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pegawai agar produktivitasnya tinggi. Ada juga yang mendefenisikan penghargaan sebagai insentif yang dikaitkan dengan bayaran atas dasar untuk meningkatkan produktivitas para pegawai guna mencapai keunggulan yang kompetitif.

Pemberian penghargaan ini sangat penting untuk pegawai karena memiliki beberapa tujuan yakni : membentuk ikatan kerjasama antara pegawai dan organisasi, menciptakan kepuasan kerja karena pegawai merasa dihargai, menciptakan pegawai yang berkualitas, memberi motivasi kepada pegawai untuk lebih semangat lagi dalam bekerja, dan menciptakan disiplin pegawai sehingga menjadi semakin baik.

Penghargaan biasanya diberikan setiap tahun oleh Rumah Sakit. Waktu pemberiannya tidak tentu, tapi paling sering di hari ulang tahun Rumah Sakit.  Pemberian penghargaan biasanya didasarkan pada penilaian kinerja pegawai. Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi pegawai dalam mencapai sasaran Rumah Sakit dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya penilaian kinerja mendorong para pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Sistem penghargaan berbasis kinerja merupakan salah satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh organisasi untuk memotivasi pegawai agar mencapai tujuan dengan perilaku sesuai yang diharapkan oleh organisasi.

Aktivitas Rumah Sakit yang sangat kompleks dengan melibatkan para pegawai yang latar belakang pendidikan sangat bervariasi tentu membutuhkan peraturan yang sangat bijak berkaitan dengan penghargaan yang diberikan. Oleh karena itu pihak manajemen Rumah Sakit perlu  mempertimbangkan banyak aspek sesuai dengan tujuan diberikannya penghargaan dan tingkatan kebutuhan pegawai.

Dalam teori Maslow dijelaskan bahwa ada 5 tingkatan kebutuhan manusia   yakni : 1) Kebutuhan pokok (physiological needs) merupakan kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan. 2) Kebutuhan keamanan (safety needs) merupakan kebutuhan yang ada kaitannya dengan kepastian untuk hidup yang bebas dari ancaman dan bahaya termasuk dari sudut ekonomi dan sosial. 3) Kebutuhan sosial (social needs) yakni kebutuhan seseorang sebagai mahluk sosial yang disebut juga dengan kebutuhan akan rasa kasih sayang. 4) Kebutuhan dihargai dan dihormati (the esteem needs) merupakan kebutuhan untuk mencapai kedudukan dan status sosial yang lebih tinggi, serta 5) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) yang merupakan kebutuhan untuk melakukan sesuatu sesuai bakatnya, ingin berprakarsa, mengeluarkan ide dan gagasannya.

Para pegawai Rumah Sakit dalam bekerja untuk memenuhi lima tingkatan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu pihak manajemen Rumah Sakit, dalam memberikan penghargaan perlu menyesuaikan dengan tingkatan kebutuhan para pegawainya. Bila tidak sesuai, akan menimbulkan gejolak atau ketimpangan dalam aktivitas Rumah Sakit. Pemberian penghargaan yang baik dan teratur dapat meningkatkan pengembangan Rumah Sakit dan juga akan meningkatkan keuntungan dari Rumah Sakit tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline