Beberapa orangtua sering mengeluh perihal anaknya yang keras kepala, apabila dinasehati anak justru anak melawan dan mengamuk. Apakah Anda pernah mengalami kejadian semacam ini?
Anak pada usia 2-5 tahun memiliki fase alami pada masa pertumbuhan kejiwaan anak dimana mereka mulai menyadari bahwa dia merupakan pribadi yang independen dari orangtuanya.
Tahukan Anda yang menyebabkan anak suka melawan bisa jadi dari diri kita sendiri, ketika kita memiliki hati yang keras dan sulit dinasehati, maka secara tidak langsung telah menularkan pada buah hati kita. Apabila anak melihat hal ini terus menerus mereka akan meniru perbuatan kita, nah kita pasti tidak ingin anak mengikuti tingkah laku kita bukan?
Anak menginginkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya, ternyata kasih sayang yang cukup dapat meminimalisir kebutuhan anak pada materi, saat anak minta ini itu dan merengek merupakan sebuah ungkapan hati mereka yang kosong. Sebenarnya bagian hati yang kosong tersebut dapat kita isi dengan kasih sayang dan kehangatan dalam keluarga. Kita harus mau menyediakan waktu untuk buah hati kita.
Selain itu kita harus memiliki kepekaan dan selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi anak, namun terkadang adanya kesalahpahaman antara orangtua dan anak dimana justru hanya mempedulikan keinginan orangtua bukan keinginan anak.
Anak akan melawan karena kebutuhannya tidak dipenuhi, maka dari ikut kita harus berkomunikasi dengan anak, bukan berarti banyaknya waktu yang diberikan pada anak tetapi kualitas kebersamaan bersama anak dan dari kedekatan inilah kita bisa menasehati anak dengan bijak.
Agar kita bisa menghindari anak menjadi keras kepala dan suka melawan kita mulai dari memperbaiki diri kita sendiri sendiri terlebih dahulu, serta kita ciptakan kebersamaan yang berkualitas terhadap anak.
sumber: pondokibu.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H