Lihat ke Halaman Asli

Erniwati

ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Bicara Soal Calo Paspor yang Masih Eksis, Kenapa Bisa?

Diperbarui: 20 Juli 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Calo Paspor masih eksis, kok bisa? Ini pernah jadi pertanyaan besar saya juga, apa sih yang bikin mereka tetap eksis dalam dunia percaloan ini?

Ngobrol di sebuah cafe pagi ini dengan teman dari Kanwil Kemenag NTB, teman saling bertukar informasi yang ga jauh-jauh dari paspor dan umrah. Maklum lah, memang institusi kami saling terkait.

Pasalnya kan Kemenag selaku penyelenggara haji dan umrah serta pembina dan pengawas untuk perusahaan penyeleggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) khususnya, tidak bisa menutup mata juga dengan pertanyaan yang kadang masuk dari binaannya. Salah satunya soal calo paspor ini.

Menurutnya, dalam beberapa kali pertemuan dengan rekan-rekan travel ini mereka bilang di Imigrasi masih banyak calo paspor, atau masih ada anggapan kalau mau cepat bisa lewat calo paspor.

Tidak salah memang dan tidak bisa dipungkiri keberadaan atau eksistensi calo paspor ini hingga saat ini masih saja ada. Namun yang tidak banyak di tanyakan justru kenapa calo ini bisa eksis? Apa sih faktor penyebabnya atau pendukung eksistensinya?

Calo Paspor Hadir Karena Mindset Publik Terhadap Imigrasi

Dalam pandangan saya pribadi dan melihat mindset publik saat ini terhadap layanan imigrasi, bisa dikatakan bahwa keberadaan calo paspor ini di dorong oleh tingkat kepercayaan publik.

Hal ini menurut saya disebabkan karena sebagian masyarakat awam masih merasa layanan imigrasi khususnya paspor ini seakan ribet dan sulit. Sehingga belum mencoba, mereka sudah keduluan memilih alternatif melalui calo "diurusin orang, bayar aja". 

Begitu kira-kira fenomena yang memang hingga saat ini masih saya lihat dan rasakan. Bukan tanpa sebab, karena memang banyak juga beredar di media sosial keluhan terkait layanan M-Paspor, kuota antrian, wawancara yang terkesan dipersulit dan stereotif negatif seputar imigrasi ini.

Namun masyarakat khususnya yang awam, kebanyakan tidak mau mencoba untuk mengurus sendiri di kesempatan pertama. Sebagian ada yang mendengar dari kerabatnya, dari orang yang pernah mengurus, dari cerita oknum dan banyak sumber lainnya.

Hal ini menyebabkan keberadaan calo hingga saat ini justru masih eksis di beberapa tempat. Padahal ujung-ujungnya, si pemohon ketika sesi wawancara, wajib hadir dan berhadapan langsung dengan petugas wawancara.

Pengaruh Pola Perilaku Masyarakat dan Kurangnya Edukasi

Tak hanya itu, keberadaan calo paspor juga menurut saya masih sangat dipengaruhi oleh pola perilaku masyarakat yang beranggapan bahwa mengurus paspor itu sulit. Belum lagi yang tidak sabaran dengan mindset, "cari yang cepat daripada ribet", ujung-ujungnya cari calo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline