Bagi Anda yang ingin melaksanakan umrah di bulan Syawal atau dalam waktu 2 bulan sebelum ibadah haji dilaksanakan, sepertinya perlu tahu dulu terkait sejumlah berita terbaru. Diantaranya mengapa setiap tahun harga paket umrah di bulan Syawal cenderung lebih mahal. Atau untuk travel agent umrah baru yang mempertanyakan mengapa di bulan-bulan ini agak sulit issued visa dari Muasasah di Arab Saudi.
Hal ini sebenarnya disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan dalam rangka persiapan musim haji. Ya, pemerintah Arab Saudi memang selalu mengeluarkan kebijakan setiap tahunnya terkait ibadah Umrah. Khususnya pada bulan-bulan sebelum pelaksanaan haji yaitu di bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqadah.
Alasannya, karena Pemerintah Saudi ingin mengantisipasi adanya kejadian jamaah umrah yang memanfaatkan masa tinggalnya yang masih berlaku (visa umrah), namun nekat turut serta dalam prosesi haji alias haji ilegal. Adapun salah satu kebijakan yang menyebabkan kenaikan harga paket umrah di bulan Syawal adalah pembatasan kuota visa per hari oleh pemerintah Arab Saudi.
Perhari Kuota yang tersedia tak lebih dari 2.500 kuota/hari bagi seluruh dunia. Tak pelak war visa pun terjadi. Pasalnya perebutan pendaftaran visa melalui sistem resmi yang sudah dibatasi juga kadang tidak mudah. Butuh kesabaran dan perjuangan, namanya juga sistem. Dimana hal ini secara otomatis memicu naiknya harga visa secara signifikan, bahkan bisa mencapai 100% di beberapa agen visa resmi.
Selain itu, meskipun agent travel mampu membeli dengan harga mahal, belum tentu juga dapat kuota, apalagi kalau sudah di akhir hari. Itu saja? Belum, karena selain pembatasan kuota, kebijakan masa tinggal bagi jamaah umrah yang melaksanakan umrah pada bulan-bulan tadi juga dikeluarkan.
Salah satunya menginstruksikan agar jamaah umrah paling lambat masuk Arab Saudi pada tanggal 23 Mei 2024 dan harus sudah meninggalkan Arab Saudi sebelum tanggal 06 Juni 2024 atau 29 Dzulqadah 1445 H. Alhasil, sejumlah travel agent baru yang sudah setting group-group umrah dan selesai beli tiket pesawat PP untuk jamaahnya pun kelabakan. Pilihannya cuma 2, reschedule dengan menghubungi maskapai, atau berspekulasi bertarung memperebutkan kuota visa umrah.
Bagi travel yang nekat berspekulasi, jika beruntung visa bisa issued, namun jika tidak, risiko yang ditanggung pihak travel juga tidak sedikit. Diantaranya kerugian materiil dan moral seperti hangusnya tiket pesawat dan rusaknya kepercayaan dari calon jamaah terhadap travel bersangkutan.
Perlu diketahui juga, kebijakan lain yang juga dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi mengatur bahwa visa umrah berlaku hanya 3 bulan saja terhitung sejak diterbitkan, bukan lagi sejak tanggal kedatangan di Arab Saudi. Itulah alasan klasik mengapa pihak travel biasanya mengajukan visa ketika mendekati waktu keberangkatan. Namun sepertinya kurang tepat diberlakukan untuk pemberangkatan umrah Syawal ya, mengingat mepet dengan persiapan haji.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi Anda yang ingin merencanakan perjalanan umrah di waktu mendatang.
*Tulisan ini juga telah saya tulis dan kirimkan ke Media Konsumen dengan Judul :Pembatasan Kuota Visa, Alasan Umrah Bulan Syawal Lebih Mahal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H