Tampilnya Farel Prayoga pada saat ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 2022 kemarin menyisakan banyak reaksi.
Ada yang menganggapnya biasa-biasa saja karena sudah menjadi kebiasaan, di setiap hari kemerdekaan, pihak Istana Negara selalu mengundang artis penghibur. Biasanya yang sedang viral.
Ada pula yang mengkritisi lagu yang dibawakan Farel dan dianggap tidak sesuai dengan usianya (padahal Farel terkenal memang karena sudah berhasil mengcover lagu dari Denny Caknan tersebut), dan telah ditonton oleh lebih dari 19 ribu orang. Namun, yang paling ekstrim, ada yang menganggap tampilnya Farel sebagai kendaraan politik untuk berkampanye.
Sebetulnya tiga alasan di atas dapat diterima oleh logika. Yang pertama, memang benar, bukan hal yang aneh apabila pihak Istana Negara mengundang para pesohor untuk memeriahkan acara HUT kemerdekaan. Mulai dari penyanyi, hingga komika, pernah diundang ke istana negara. Begitu pula dengan tanggapan akan jenis lagu yang dibawakan oleh Farel.
Memang, di usianya yang masih sangat belia (Farel baru kelas 6 SD), dia menyanyikan lagu yang bukan untuk dinyanyikan oleh seusianya. Di dalam lagu yang berjudul Ojo Bandingke, secara garis besar diterangkan bahwa isinya adalah berupa ungkapan seorang laki-laki yang sedang kasmaran kepada pujaan hatinya, dan mengharapkan jangan membanding-bandingkan antara dirinya dengan saingannya.
Tanggapan akan tidak sesuainya lagu yang dibawakan Farel memang benar adanya. Harus kita akui bahwa lagu-lagu anak Indonesia memang tidak seproduktif zaman dulu di tahun 90-an lagi. Kita hanya bisa mengenal zamannya Chiquita Meidi, Maisy, Trio Wek-wek, Enno Lerian, dkk. Terus ada Sulis yang selalu bernyanyi bersama Hadad Alwi. Lanjut ke Sherina. Sesudah itu, saya kira belum ada lagi zamannya lagu anak yang bisa booming.
Terakhir, kabar dari penyanyi cilik anaknya Anang Hermansyah yang berhasil memboyong 14 penghargaan di Amerika Serikat dalam sebuah ajang bakat internasional WCOPA (World Championships of Performing Arts). Sayangnya, itupun sama. Arsy membawakan semua lagu dewasa, bahkan lebih parahnya lagi berpenampilan sangat tidak seperti seusianya saat membawakan lagu dangdut.
Tentu ini harus menjadi catatan penting karena walau bagaimanapun, perkembangan anak akan lebih bagus apabila dibarengi dengan lagu-lagu yang dapat mengedukasi.
Minimnya lagu anak-anak yang diciptakan, ditambah lagi media sosial yang seolah loss doll, sehingga apa yang dilihat oleh anak-anak di media sosial cenderung lebih cepat dihapal dan dinyanyikan. Betapa lagu-lagu Tiktok yang sedang trending, dapat dengan mudah mereka nyanyikan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa lagu-lagu dewasa di Tiktok memang Easy Listening, ditambah dengan musiknya yang digarap sangat kreatif sehingga siapapun yang mendengarnya akan dapat dengan cepat menghafalkan liriknya. Begitu pun dengan Farel.