Lihat ke Halaman Asli

Erni Wardhani

Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Di Balik Robohnya Tugu Ikonik Cianjur

Diperbarui: 14 April 2017   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pembongkaran tugu Mamaos"][/caption]Ada yang hilang, saat melewati perempatan bypass, ya...tugu kebanggaan masyarakat Cianjur yang sudah berdiri tegak puluhan tahun, Senin malam,  (10/4/2017) pukul 23.00 WIB dibongkar. Pembongkaran di bawah pengawasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur itu sampai mengerahkan satu unit alat berat.Pembongkaran tugu simbol Kabupaten Cianjur sebagai kabupaten santri yang berakhlak baik itu dilakukan malam hari agar tak terjadi kemacetan lalu lintas. Tentu saja, pembongkaran tersebut akan berdampak pada sekitarnya, salah satunya, jalan yang akan dilebarkan, untuk mengurangi kemacetan tersebut. Pelebaran jalan berdampak pada areal parkir Hypermart. Selain itu, beberapa pekan sebelumnya, Pos Polisi Cepu Delapan juga kena imbas. Alhasil, pos tersebut kini harus berpindah tempat. Kabar yang beredar, tugu berusia puluhan tahun yang sering jadi lokasi berkumpul favorit para demonstran mahasiswa itu bakal disulap menjadi Tugu Lampu Gentur. Kabar lainnya menyebut bakal dibangun Tugu Ayam Jago.           Tugu adalah bangunan, biasanya menjulang, besar, atau tinggi yang terbuat dari batu, batu bata, atau bahan tahan rusak lainnya yang berfungsi sebagai tanda suatu tempat, peristiwa sejarah, atau orang yang terkait dengan tempat tugu berada. (KBBI). Benar adanya, bahwa tugu yang dibongkar adalah tugu Mamaos, mamaos adalah salah satu 3 pilar budaya ( Ngaos, Mamaos, Maenpo), untuk selanjutnya, istilah 3 pilar budaya tersebut disempurnakan per Oktober  2016 dalam Raperda  menjadi 7 Gerakan Kebudayaan (Ngaos, Mamaos, Maenpo,  Tatanen,Tanginas, Someah, Sauyunan).Tugu tersebut dianggap sudah tidak mencerminkan Cianjur yang sekarang, Cianjur yang mulai berbenah diri.  Lihat, betapa jalanan Cianjur menjadi lebih cantik dan teatrikal, di mana sepanjang trotoar dihiasi lampu gentur, indah sekali. Apalagi kalau kita melewati jalanan itu pada malam hari, kolaborasi pencahayaan dan bentuk artistik lampu gentur menjadi daya tarik tersendiri. Tidak kalah dengan jalanan di kota Bandung.  Upaya pembongkaran tugu Mamaos sendiri, menurut saya adalah bentuk ikhtiar bupati beserta jajarannya, untuk lebih membentuk dan menjadikan kota Cianjur sesuai dengan 7 gerakan kebudayaannya. Selain berbenah mempercantik, juga menciptakan aura baru bagi perwajahan Cianjur, dan diharapkan warga Cianjur lebih mencintai kotanya. Namun, seandainya tugu tersebut diganti menjadi tugu lampu gentur, saya rasa kurang mencerminkan karakter orang Cianjurnya, karena hanya berupa benda khas Cianjur, begitu juga dengan ayam jago (patung ayam jago sudah ada di kawasan jalan sayang-red). Namun, semua kebijakan tidak akan memuaskan semua pihak. Saya rasa, Irvan sudah memperhitungkan masak masak sebelum programnya digulirkan. Semoga, tugu yang baru akan mewakili konsep kota Cianjur secara paripurna, dan dapat memuaskan berbagai pihak. Saya pribadi salut kepada DR. Irvan Rivano Mochtar, selaku bupati Cianjur terpilih, selepas dilantik pada tanggal 18 Mei 2016 lalu. Beliau dengan pasangannya, langsung menggebrak publik Cianjur dengan sejumlah program baru, yang nyaris jarang sekali dilakukan oleh pemimpin Cianjur sebelumnya. Meski sebelumnya banyak pihak yang meragukan Irvan bisa memimpin Cianjur lebih baik, kini publik justru dibuat tercengang dengan berbagai gebrakan, inovasi dan sejumlah terobosan kekinian yang digulirkan, tanpa mengubah kearipan lokal. Apalagi rencana Irvan yang akan memasukkan 7 gerakan kebudayaan Cianjur sebagai muatan lokal di sekolah sekolah, sebagai penanaman karakter, patut diacungi jempol.  

 

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline