Lain Bambang Tri Mulyono, lain pula Habib Novel Barmukmin, walaupun keduanya berurusan karena hal tulisan. Kalau Bambang Tri Mulyono karena bukunya yang dinilai menghina penguasa negara, Habib Novel menjadi bulan bulanan netizen karena Fitsa Hats. Gara gara penulisan Pizza Hut menjadi Fitsa Hats di buku BAP (Berita acara pemeriksaan), sontak saja Habib Novel, salah satu saksi pelapor pada kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Thahaja Purnama (Ahok) di bully netizen. Dalam BAP tersebut, ada keterangan yang menyebutkan bahwa Novel Bamukmin pernah bekerja di Pizza hut.[caption caption="ini dia"][/caption] Dalam baris riwayat pekerjaan yang terdapat pada poin a, disebutkan bahwa rentang waktu 1992 sampai dengan 1995, Novel bekerja di Fitsa Hats. Gelitik Fitsa hats membuat ramai netizen, termasuk Ahok sendiri. Ahok beranggapan bahwa Novel malu menyatakan dirinya pernah bekerja di perusahaan, yang lagi lagi Novel salah menyebutkan, bahwa Pizza Hut adalah perusahaan milik itali, padahal milik amrik. Apapun alasan Novel, tentu tidak dapat diterima netizen begitu saja, mengingat, lembaran BAP sangat penting dan sangat tidak masuk akal apabila tidak terbaca dahulu. Apapun, menulis bukanlah hal yang gampang, apalagi sudah berurusan dengan EBI (baca: pengganti EYD per Januari 2016). Jangan gara gara salah menulis, kita menjadi bahan candaan, apalagi fatal. Kekurangan sekecil apapun, pasti akan terlihat oleh orang lain. Maka, kita pantas untuk mengurangi kekonyolan seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H