Lihat ke Halaman Asli

Ayah dan Peningkatan Mutu Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ayah adalah sosok yang dipilih Allah SWT sebagai pemimpin dalam keluarga. Dari dialah, kita bisa berkaca tentang sosok kepahlawanan, rasa tanggung jawab, dan ketegasan. Di balik kerasnya seorang ayah, di dalamnya tersimpan adanya kelembutan.

Dalam keluarga, ayah bukan hanya pencari nafkah saja, tetapi juga menjadi pendidik anak-anaknya , apalagi saat usia anak berada pada usia emas. Bukan hanya ibu saja yang memiliki peranan penting dalam mengasuh dan mendidik anak, Ayah juga memiliki peranan yang penting dalam mendidik anak,karena dari ayah anak dapat belajar : keberanian, tanggung jawab, realistis, mudah bergaul dengan dunia luar, dan ayah juga mempunyai tanggung jawab yang besar dimana ayah harus mampu menjadi panutan untuk istri dan anaknya.

Dalam islampun mengutarakan beberapa pandangan mengenai peran ayah dalam pendidikan. Yang diantaranya :

1.QS At Tahrim:6 “menyatakan tanggung jawab pendidikan anak ada di ayah”

2.Dalam Alquran terdapat 17 dialog yg mengajarkan mngenai pengasuhan anak yg terdiri atas 14 dialog ayah+anak; 2 dialog ibu+anak; 1 dialog guru+murid. Itu menunjukkan peran ayah dalam pengajaran anak-anaknya melebihi ibu dan guru

3.Dari sisi sirah (sejarah) menunjukkan bahwa pendidikan Rasulullah dibina oleh kakek dan pamannya (sosok seorang ayah)

4.Tokoh-tokoh besar lahir dari adanya keterlibatan ayah

5.Dengan demikian,sosok ayah adalah sosok yang sangat krusial dalam perkembangan anak. Harus ada sosok ayah (laki-laki) dalam mendidik anak.



George Herbertmengatakan“Satu Ayah lebih berharga dari 100 guru disekolah”

Dari perkataan George Herbertdapat dipaparkan maksud dari perkataan diatas, ialah bahwa seorang peranan ayah itu betapa pentingnya dari seorang guru dalam meningkatkan mutu pendidikan anaknya, seperti halnya :


  1. Memenuhi kebutuhan secara financial anak seperti membayar biaya sekolah dan perlengkap sekolah dengan itu dapat melancarkan jalanya pendidikan.
  2. Mengawasi perilaku anak, begitu ada tanda-tanda awal penyimpangan. Ayah dapat secara tegas menegur dan meneggakkan anaknya agar tidak melakukan penyimpangan tersebut.
  3. Mendampingi dan membela anak jika ada kesulitan/masalah, dengan demikian anak merasa aman, tidak sendiri, dan ada tempat untuk berkonsultasi, dan itu adalah ayahnya sendiri
  4. Dapat menjalin hubungan yang baik sehingga problem, kesulitan dan stress dapat dikeluarkan. Pada akhirnya tidak mengganggu belajar dan perkembangannya
  5. Membangun kecerdasan emosional anak melalui peran sebagai kepala keluarga. Seorang anak yang dibimbing oleh ayah yang peduli, perhatian dan menjaga komunikasi akan berkembang menjadi anak yang lebih mandiri, kuat dan memiliki pengendalian emosi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline