Kinerja indikator ekonomi dalam pembangunan sangat diharapkan peranannya dalam menekan angka kemiskinan. Indikator ekonomi yang mempengaruhi kemiskinan antara lain seperti pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari besarnya output (PDRB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari besar output (PDRB) yang dihasilkan oleh suatu daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penurunan kemiskinan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur kesejahteraan masyarakat dalam mengakses hasil pembangunan. IPM yang tinggi seharusnya mengindikasikan masyarakat yang hidup sejahtera.
Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu daerah yang masih menghadapi permasalahan kemiskinan. Toraja Utara adalah kabupaten yang statusnya sebagai posisi tertinggi penduduk miskin nomor ketiga dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Predikat Toraja Utara lainnya adalah salah satu dari sepuluh kabupaten Stunting di Sulawesi Selatan. Toraja Utara sebagai 2 predikat ketiga dengan penduduk miskin sesuai dengan laporan Badan Pusat Statiskik (BPS) Sulawesi Selatan tahun 2018. Menurut laporan tersebut, di Sulsel jumlah penduduk miskin per September 2018 sebesar 779,64 ribu jiwa. Dimana Toraja Utara sebesar 13,7%.
Dalam mensejahterakan masyarakatnya, setiap pemerintah kabupaten mempunyai cara tersendiri. Misalnya di Toraja Utara bisa melalui pengembangan pariwisata. Masyarakat dipacu dan dimotivasi agar turut mengambil bagian dalam setiap pariwisata, pemerintah Kabupaten Toraja Utara membuka daerah terisolasi agar aktifitas masyarakat meningkat dengan demikian perekonomian juga bisa meningkat yang pada akhirnya dapat meningkat kesejahteraan.
Tabel 1 Tingkat Kemiskinan, PDRB dan IPM Kabupaten Toraja Utara
Tahun
Kemiskinan (Ribu Jiwa)
PDRB
(Miliar Rp)
IPM (%)
2010
41,1