ERNIK DWI S
12181020101054
The Power of Dream “Shoichiro Honda”
Shoichiro Honda, lahir pada tanggal 17 september 1906 didaerah desa terpencil Iwatagari, Hamamatsu-Tokyo, Jepang. Soichiro honda merupakan putra dari Gihei honda seorang pandai besi dan Mika seorang ibu rumah tangga. Honda menikah dengan seorang gadis terpelajar bernama Sachi, istri honda menjadi sahabat sekaligus untuk Honda. Sochi memabantu honda mempelajari sopan santun, tata krama, serta menjadi orang yang lebih terpelajar.
Honda hanya menempuh pendidikan selama 10 tahun. Setelah lulus sekolah Menengah Atas, Honda memutuskan untuk kembali ke rumahnya di hamamatsu . Ketika dia kembali, ayahnya telah beralih profesi dari pandai besi menjadi pemiliki bengkel sepedah angin sederhana. Honda menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya memperbaiki sepedah angin di bengkel milik ayahnya. Honda memiliki ketrampilan yang buruk dalam bidang akdemik, dia selalu mendapatkan nilai yang bruuk pada nilai akademiknya. Namun dalam hal lain, honda memiliki minat yang sangat besar dalam bidang mesin. Minat tersebut sering dia tunjukan sejak dia masih ecil, ketika usia 12 tahun Honda telah mampu menciptakan sepedah angit. Bahkan honda sering mengayuh sepedah angin sejauh 10 mil hanya untuk melihat esawat terbang. Pada suatu hari, Honda melihat mobil untuk pertama kalinya, Dia berlari untuk mengejar mobil tersebut. Ketika mobil tersebut berhe, Honda melihat pelumas yang menetes dari dalam mobil ketanah. Seperti seorang ajing Honda mencium aroma tanah, dan mengusapkan pelumas tersebut ke tanganganya.Sejak saat itu Honda bertekad akan membuat sebuah mobil suatu saat.
Pada saat usia 15 tahun, Honda melihat sebuah iklan lowongan pekerjaan dari perusahaan otomotif terkemuka bernama sokai company. Dengan seluruh keberanianya honda mencoba untuk melamar lowongan pekerjaan tersebut, Honda pun diterima dan memutuskan untuk pergi kekota. Pada saat itu honda tidak langsung bekerja sebagai teknisi mesin, namun melainkan sebagai seorang cleaning service dan pengasuh bayi. Hoda belajar dan mengamti mesin ketika dia membersihkan dan mengasuh bayi. Hingga pada suatu hari, atasan Honda yang bernama Saka Kiba melihat kemampuan honda dalam memperbaiki sebuah mesin motor. Kiba sangat kagum melihat ketrampilan honda, akhirnya honda diminta kerja diperusahaan tersebut. Setelah 6 tahun mengabdi Honda diberikan kesempatan untuk membuka sebuah cabang perusahaan di daerah aslsanya, Hamamatsu.
Cabang yang dikelola Honda berkembang pesat karena keuletan dan kedisiplinan Honda. Pada suatu hari Honda melihat ruji-ruji kayu sebuah motor sulit meredam getaran pada motor tersebut, Honda mengusulkan untuk mengganti ruji-ruji tersebut dengan menggunakan besi. Usulan tersebut disambut gembira oleh perusahaan nya, dan honda berhasil menjual ruji –ruji besi tersbut secara Lokal dan internasional. Kahirnya Honda mematenkan ruji besi tersebut untuk pertama kali. Honda mendapatkan banya keuntungan dari penjualan ruji tersebut, setelah mendapatkan banya modal Honda memutuskan keluar dari perusahaan nya saat itu dan berusaha untuk mendirikan pabrik miliknya sendiri saat itu. Pada tahun 1938, Honda mulai memproduksi ring piston. Dia berusaha menawarkan produknya pada perusahaan –perusahaan besar di Jepang, seperti Toyota. Namun Toyota menolak karena menganggap bahwa ring piston buatan Honda masih lentur dan tidak maksimal. Pada saat tersebut Honda sempat drop dan putus asa, karena dia sudah kehilangan seluruh uangnya untuk membuat ring piston tersebut. Dua bulan kemudian Honda bangkit dan memuttuskan untuk melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di salah satu universitas di jepang. Setiap pagi Honda kuliah, dan ketika siang Honda mempraktekan ilmu yang dia peroleh dalam bangku kuliah. Namun lama-kelamaan dia merasa kecewa, karena bangku kuliah tidak seperti yang ida perkirakan. Perkuliahan hanya menjejalinya teori-teori tanpaada percobaan maupun eksperimen. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti kuliah, dan mempelajari ilmu secara sendiri melalui buku-buku yang dia pinjam. Setelah melakukan eksperimen berulang kali akhirnya dia berhasil membuat ring piston yang memilki kwalitas yang baik. Honda pun berusaha menawarkan kembali ring piston buatanya pada toyota, dan akhirnya setelah perjuangan yang keras Toyota akhirnya pun menerima ring piton buatan Honda. Namun, masalaha mulai datang ketika honda akan mulai memproduksi ring piston nya secara besar, Honda kesusahan dalam bidang dana karena pada saat itu Jepang sedang mengalamai perang. Akhirnya setelah dia berusaha mengumpulkan dana dari skelempok orang, Honda bisa memeperoleh dana dan memproduksi ring piston berskala besar. Namun, masalah kembali muncul, pabrik nya yang mulai berkembang terbakar sebanya dua kali akibat perang yang terjadi di Jepang. Honda tidak patah semangat, dengan sisa bahan yang ada, Honda berusaha mengumpulkan karyawanya untuk mengumpulkan sisa kaleng bensol bekas yang dibuang oleh kapal U.S untuk membangun pabriknya kembali.
Namun ketika pabriknya telah berdiri, masalh kembali mengganggu Honda. Gempa Bumi berskala besar mengguncang jepang, dan meluluh lantahkan pabriknya. Akhirnya Honda memutuskan untuk menjual pabrik ring piston nya pada perusahaan Toyota. Dengan uang hasil penjualan pabriknya, honda kembali mendirikan sebuah perusahaan yaitu dalam bidang mobil. Pada tahun 1947, ketika honda akan memasarkan hasil produksinya., Jepang mengakhiri perang dan perekonomia di Jpenag mengalami keadaan krisis. Hal tersebut membuat Honda tidak dapat menjual produksinya satu pun. Dalam keadaan tersebut Honda kehialangan seluruh uangnya, hngga Honda tidak mampu membeli makanan untuk keluarganya karena seluruh uang nya telah habis untuk memeproduksi mobil.
Pada saat titik terendah tersebut Honda memutuskan berkeliling dilingkungannya menggunakan sepedah angin. Karena Honda tidak ingin merasa kelelahan, maka Honda memasang motor kecil pada sepedahnya. Inilah cikal bakal pembuatan sepedah montor. Tetangga Honda sangat tertarik dengan apa yang dia lakukakn, perlahan satu persatu orang mulai memesan sepedah Montor. Tidak disangkaternyata semakin lama pesanannya semakin meningkat, hingga mencapai internasional.
Pada tanggal 24 sepetember 1948, Honda meresmikan Honda Company dengan produk pertamanya bernama “dream” dengan slogan perusahaan nya bernama “The power of Dream”. Honda meninggal pada usia 84 tahun, pada tanggal 5 Agustus 1991. Honda tidak pernah menyerah dalam hidupnya, satu hal yang dapat saya gemari dari Honda adalah “yang terpenting kamu mengetahui apa yang kamu sukai dan kamu lakukan”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H