Cerita ini diawali dari pendaftaran SNMPTN yang tersembunyi, baik dari orang tua, kakak maupun teman-temanku. Ketika aku ingin menggapai cita-citaku, setiap ada kesempatan aku selalu pergi dengan alasan yang akan pergi main tetapi sebenarnya pergi untuk mendaftarkan ujian SNMPTN. Setelah melengkapi seluruh persyaratan dan mengisi formulir pendaftaran yang dulu masih dilakukan secara manual aku megumpulkan formulir itu. Karena aku mendaftar diawal jadi tidak terlalu banyak menunggu antrian. setealh menyelesaikan seluruh prosedur yang ditentukan aku melakukan rutinitas rumah seperti biasanya, yaaa... ditambah rutinitas baru yaitu mencuri-curi waktu untuk belajar.
ketika waktu ujian tiba, aku pergi pagi-pagi untuk melaksanakan ujian tetapi kali ini berbeda dengan kepergianku sebelumnya. Dengan menenteng tas berisi kartu ujian dan buku-buku aku berpamitan kepada ayah dan ibukuyang sontak terkejut karena aku berpamitan untuk mengikuti Ujian. dengan masih terheran-heran mereka mengantarkan kepergianku. setelah menempuh dua hari ujian orang tua haya bisa memaklumi tingkah anak mereka yang kurang terbuka ini dan berkata padaku bahwa mereka mendoakanku agar tercapai seluruh cita-citaku.
semula tidak ada yang aneh degan seluruh kegiatan pendaftaran dan ujian SNMPTN yang telah kulalui, namun ketika pengumuman tiba ada suatu hal yang mengejutkan. aku yang bisa dibilang cukup cuek, pada pagi hari tidak membeli koran untuk melihat pengumuman, bahkan aku mengetahui kalau diterima dari seorang tetangga disebelah rumahku yang kebetulan anaknya juga mengikuti ujian tetapi tidak diterima. aku yang lega mendengarya segera pergi dan melihat secara langsung dan mencatat nomer kode jurusanku.ketika setibanya dirumah aku kaget bukan main karena aku diterima disuah universitas negeri di Yogyakarta di Jurusan Pedidikan Kewarganegaraan dan Hukum, padahal aku ingin masuk Jurusan Tata Boga setelah ku telusuri ternyata aku salah meletakkan kode jurusanya yang seharusnya kutulis diatas malah kutulis dibawah.
yaaa... walaupun salah jurusan, saat ini aku tetap belajar di Jurusan PKnH ini, walaupun disela-sela waktu luangku akau tetap mempelajari hobi yang sangat kusukai yaitu memasak. Namun tidak kusesali kesalahanku ini, karena dengan mempelajari PKn aku dapat mengabdikan hidupku untuk pendidikan Di Indonesia kelak, tentu saja besok ketika aku telah lulus dan menjadi seorang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H