Sepenggal kalimat yang sangat “heroik” tentu saja bagi seorang ketua Pembina sebuah partai, namun ketika kalimat tersebut dimplementasikan dalam perilaku tentu saja tidak semudah mengucapkan kalimatnya. Kalimat tersebut akan dapat terlaksana sedemikian mudahnya seperti membalikkan telapak tangan, jika dilakukan oleh seseorang yang sangat berdedikasi tinggi terhadap negaranya. Lain halnya jika dilakukan oleh orang yang bimbang, bahkan tidak dapat memilah dan memilih antara kepentingan pribadi, kepentingan golongan dan kepentingan umum.
Kalimat ini, tentu saja ditujukan kepada kader-kader partai yang telah sukses menjadi seorang pejabat pemerintahan di negara kita tercinta. Hanya saja saat ini telah terjadi polemik ketika sebuah partai sedang mengalami “cobaan”, banyak diantara mereka lebih mengutamakan partai mereka daripada sebuah keadilan yang harus ditegakkan. Mungkin mereka melakukan hal tersebut karena jika sebuah partai mempunyai “image” yang baik di kalangan masyarakat maka peluang mereka untuk melanggengkan kekuasaan akan terbuka lebar, yaaa… walaupun di Indonesia saat ini untuk beberapa jabatan tertentu, masa jabatannya terbatas.
Banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut manusiawi, ketika seseorang masih berada dibawah, mereka dengan gencarnya menyuarakan kehendak rakyat tetapi ketika orang tersebut telah mempunyai jabatan dan duduk di “kursi” yang nyaman, mereka seakan telah terhipnotis dan lupa dengan apa yang mereka suarakan sebelumnya. Sepertinya hal tersebut menjadi hal yang wajar dan telah menjadi sebuah kebiasaan.
Sudah menjadi rahasia publik bahwa banyak para pejabat pemerintahan di Indonesia yang melakukan korupsi, tetapi dari sekian banyak pejabat yang melakukan korupsi masih ada segelintir orang yang berdedikasi tinggi dan dengan segenap jiwa dan raganya mengabdikan diri untuk melayani masyarakat.
Terlepas dari apakah hal-hal tersebut baik atau buruk hal tersebut tergantung dari individu-individu yang menilainya, baik untuk seseorang tetapi dapat menjadi hal buruk untuk orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H