Seperti yang kita ketahui, bahwa kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa sangatlah penting. Pancasila mengajarkan nilai-nilai luhur untuk membuat rakyat Indonesia saling menghormati dan saling menghargai tanpa memandang ras, suku, budaya, agama, dan lainnya.
Akan tetapi di balik nilai Pancasila yang dijunjung tinggi, terdapat kasus atau perilaku manusia yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya perilaku yang melanggar nilai kemanusiaan pada sila ke 2 yaitu terjadinya kasus bullying dengan kekerasan fisik pada siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah.
Perundungan dilakukan siswa SMP kelas 9 terhadap adik tingkatnya kelas 8. Perundungan ini dipicu karena adanya masalah geng. Pelaku melakukan penganiayaan karena kesal dengan korban yang mengaku ketua geng yang bernama Barisan Siswa. Korban Siswa yang mengalami pembullyan dan penganiayaan tersebut mendapatkan sejumlah pukulan, seretan, dan diinjak berulang kali secara kejam.
Dari contoh kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa menanamkan pendidikan pancasila sangatlah penting, karena akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menanamkan pendidikan Pancasila, kita bisa tahu rasa saling menghargai, menyanyagi sesama, mengayomi, gotong royong dan hidup rukun. Dengan menanamkan pendidikan Pancasila, kita tidak akan memperlakukan orang lain dengan semena-mena apalagi dengan bullying, tumbuh sikap saling menghargai antar sesama teman. Jika ada masalah lebih baik dirundingkan sebagaimana yang tertera dalam nilai Pancasila ke 4 yakni bermusyawarah untuk mencapai keputusan bersama atas suatu masalah secara arif dan bijaksana.