1.Metode keteladanan
Salah satu contohnya adalah dengan menunjukkan sikap akhlakul karimah kepada siswa dengan harapan agar siswa melakukan sesuatu yang sama, yakni semua perbuatan terpuji, seperti kesabaran, kedermawanan, ramah, suka menolong dan menjauhi akhlak tercela. Contoh ini dapat diterapkan oleh para guru di sekolah, misalnya membuang sampah pada tempatnya, puasa senin-kamis, bersikap ramah sehingga siswa dapat melihatnya dan melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh guru.
2.Cara pembiasaan (Ta'wdiyyah)
Metode pembiasaan adalah metode yang efektif yang diterapkan guru karena dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Namun, metode ini membutuhkan kesabaran karena harus disesuaikan dengan sejauh mana siswa terbiasa berbuat baik.
Di sekolah, metode pembi ini sangat sering dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan pendidikan karakter, misalnya sebagai guru Sudah menjadi tanggung jawab guru untuk membuat peraturan agar anak selalu disiplin . Mendisiplinkan anak dengan bertanya terlebih dahulu anak-anak tiba di kelas tepat waktu, berdoa sebelum belajar dan mengumpulkan l tugas sesuai petunjuk guru dan tepat waktu. Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus setiap hari, anak tidak akan terbebani karena sudah menjadi kebiasaan
3. Metode nasehat (mau'izhah )
Kata mau'izhah berasal dari kata wa'azha yang berarti memberi beberapa pelajaran dengan akhlakul karimah dan motivasi . Metode ini penting digunakan karena dapat membangkitkan hati nurani siswa. Di sekolah, metode konseling diterapkan di awal dan di akhir pmelajaran yang akan selalu diingat oleh anak-anak, dan metode nasihat ini harus membangkitkan perasaan anak dilakukan dengan lembut tanpa menyalahkan atau menggurui anak sehingga anak dengan sukarela untuk melakukan apa yang disarankan gurunya, dengan sopan santun dan jauhi akhlakul mazmumah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Metode Qashash (cerita)
Metode cerita sangat dianjurkan untuk upaya pengembangan karakter siswa. Melalui cerita ini, siswa mengasumsikan karakter yang sesuai dengan sikap teladan yang ada dalam cerita.
Secara psikologis, metode bercerita ini sangat ampuh mendorong karakter dengan mengesankan ingatan siswa disimpan dalam memori jangka panjang anak, sehingga harus dilakukan sejak dini kepada anak, terutama orang tua dianjurkan melakukan metode ini setidaknya cerita sekali sehari sebelum tidur.
5. Metode Amtsl (perumpamaan)